tag:blogger.com,1999:blog-57373107273846944552024-02-08T05:07:04.145-08:00aida-sariAida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-31006999308268370192010-05-11T02:09:00.000-07:002010-05-11T02:09:01.187-07:00<span class=”fullpost”> </span><br />
Friday, November 23, 2007<br />
Pangan Lokal, Keanekaragaman Budaya Kuliner Kita yang Semakin Terpinggirkan<br />
<br />
Oleh : Oktani Fungsiana<br />
<br />
Bagi kita, nama-nama umbi seperti gembili, uwi, suweg, gadung, bentoel dan lain-lain terdengar asing ditelinga. Jajanan pasar seperti gatot, cenil, klepon, gronthol pun semakin lama semakin tenggelam dengan banyaknya makanan kemasan di warung-warung sekitar. Anak-anak masih lebih mengenal Cheetos, Beng-Beng, Tanggo, dan Walls dibandingkan jajanan pasar tadi. Dalam penuturannya, mba Narsih, ibu beranak satu dengan usia anak 3 tahun, mengatakan bahwa setiap hari ia harus mengalokasikan minimal 5000 rupiah untuk jajan anaknya. Penjual es krim itu kalau tidak datang ya anaknya pergi ke warung, beli disana. Padahal harganya minimal 1500 rupiah, seringnya anak minta yang harganya 2000. itu baru untuk es krim, belum untuk jajan lainnya.<br />
<br />
Kondisi ini berlangsung semenjak televisi masuk pedesaan. Media visual yang menarik ini kini hampir dimiliki oleh rumah tangga-rumah tangga di Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Derasnya iklan tentang makanan dalam kemasan di media massa (televisi, radio, majalah) telah membuat ibu-ibu pusing dan kebingungan. Dari total pengeluaran harian, lebih dari 25 % dibelanjakan untuk jajan anak, untuk membeli panganan kemasan tersebut.<br />
<br />
Sebenarnya, dalam budaya masyarakat Banyumas, dikenal berbagai jajanan pasar yang lezat rasanya. Makanan seperti cenil, gronthol, klepon, lupis, gatot, dll merupakan sedikit dari jenis-jenis makanan tersebut. Ada juga kudapan keluarga yang sering dijumpai dari olahan bahan-bahan umbi-umbian. Talas, singkong, dan suweg adalah beberapa bahan baku kudapan yang mudah diperoleh.<br />
<br />
Tanaman-tanaman tersebut masih banyak dijumpai karena memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tinggi. Berbagai jenis umbi-umbian tersebut telah lama tumbuh dan berkembang di lingkungan Banyumas, sehingga dapat berkembangbiak dengan baik. Ketika musim kemarau datang, umbi-umbian tersebut menjadi dorman dan masih dapat bertahan selama musim kering itu untuk kemudian tumbuh ketika musim penghujan datang, demikian kata Pak Narsudi, petani dari dusun Depok, Kelurahan Teluk. Dengan usianya yang hampir 70 tahun, beliau mengatakan bahwa sudah dari dulu tanaman-tanaman tersebut ada dan dikenal masyarakat di desanya. Bahkan jauh sebelum beliau lahir, hingga ke nenek buyutnya.<br />
<br />
Berdasarkan penelitian, umbi-umbian tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi. Suweg memiliki kandungan kalsium yang baik bagi pertumbuhan anak, dapat menguatkan tulang dan gigi baik bagi anak maupun orang dewasa. Begitu juga dengan kimpul, selain mengandung kalsium, juga mengandung kalori yang digunakan oleh tubuh untuk beraktifitas. Sedangkan uwi memiliki fosfor dengan kandungan tinggi yang digunakan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Tidak ketinggalan dengan gadung, umbi ini ternyata mengandung vitamin C cukup tinggi, bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta menghindari serangan flu di musim yang mudah berubah seperti sekarang.<br />
<br />
Berikut adalah jenis umbian-umbian yang masih dijumpai di desa-desa di Kabupaten Banyumas<br />
<br />
Nama umbi-umbian<br />
<br />
<br />
Varietas<br />
<br />
Singkong<br />
<br />
<br />
Mentega<br />
<br />
Ubi jalar<br />
<br />
<br />
India, Pangkur, Palembang<br />
<br />
Talas<br />
<br />
<br />
Pari, Bogor, Jahe<br />
<br />
Suweg<br />
<br />
<br />
-<br />
<br />
Gembili<br />
<br />
<br />
-<br />
<br />
Uwi<br />
<br />
<br />
-<br />
<br />
Kimpul<br />
<br />
<br />
-<br />
<br />
<br />
Selain umbi-umbian, ada juga jagung yang dapat diolah menjadi berbagai panganan yang menyehatkan. Gronthol dan marning adalah beberapa bentuk olahan jagung. Di beberapa tempat didataran tinggi, daerah pegunungan, jagung ini menjadi makanan pokok. Jagung yang telah kering ditumbuk kemudian ditanak menjadi nasi jagung yang I lezat apabila dikonsumsi dalam keadaan masih hangat.<br />
<br />
Masyarakat di banyumas, mengolah umbi-umbian dengan berbagai cara, misalnya dengan merebusnya, menggoreng, mengukus, membakarnya, serta menggilingnya. Singkong misalnya, mulai dari digoreng, dibakar, di kukus, dikukus kemudian dicampur dengan gula (dibuat gethuk), digiling dibuat klanthing dan diiris-iris tipis menjadi sriping semuanya dapat dilakukan dengan citarasa yang berbeda-beda namun tetap enak.<br />
<br />
Kemana Pangan Lokal Kita?<br />
<br />
Pak Narsudi bertutur bahwa dulu ketika jaman jepang, masyarakat di daerah teluk mengkonsumsi nasi jagung sebagai manakan pokok. Kemudian ketika jaman tahun 1965 mereka susah mendapatkan jagung untuk dimakan, sehingga oyek pun menggantikannya. Singkong yang pada saat itu mudah diperoleh, di olah dengan dikeringkan untuk kemudian direbus. Setelah orde baru mencanangkan gerakan revolusi hijau, maka jagung pun diganti dengan beras. Keberhasilan produktivitas lahan basah, membuat beras mudah diperoleh dengan harga murah. Beras inilah yang disebut sebagai simbol kemakmuran masyarakat, sehingga mengkonsumsi beras sama dengan menunjukkan tingkat kemakmuran.<br />
<br />
Jenis dan variasi pangan lokal yang ada semakin lama semakin menurun popularitasnya. Di Dusun Angkruk, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, anak-anak begitu menggemari es krim sehingga mereka akan dengan sukacita menyambut kedatangan penjual es krim sembari berlari-larian dibandingkan dengan kedatangan balok singkong buatan ibu. Publikasi yang intensif di media massa baik televisi, radio, majalah, serta mudahnya makanan pabrikan dijumpai, semakin meminggirkan makanan lokal. Anak-anak akan dengan mudah menyebutkan jenis makanan kemasan pabrik bila dibandingkan dengan jajanan pasar seperti gronthol, cenil, klepon, gatot, dan tiwul. Pencitraan makanan kemasan yang demikian di media massa membuat anak-anak kemudian memiliki perspektif bahwa makanan lokal itu kuno sedangkan makanan kemasan itu modern. Oleh karenanya anak-anak pun berpikir, ketinggalan jaman apabila mengkonsumsi makanan lokal.<br />
<br />
Di Pasar Kober, pedagang penjual makanan lokal adalah mbah-mbah yang usianya sudah tua, beliau menjual lupis dan bunthil. Di dusun Depok, yang pandai membuat kerupuk gadung diantaranya adalah Bu Marto dan Bu Muraji. Beliau menjelaskan bahwa untuk dapat menghasilkan kerupuk gadung yang enak dan bebas racun memerlukan tahapan yang panjang, mulai dari perendaman selama 2 hari 2 malam dan penjemuran selama 3 kali di bawah sinar matahari. Oleh karenanya tidak banyak ibu muda yang telaten untuk membuatnya. Mereka merasa lebih senang membeli makanan jadi ataupun makanan instan yang cara memasaknya mudah serta cepat.<br />
<br />
Tingginya tuntutan ekonomi keluarga sekarang ini membuat pasangan suami dan istri harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga. Kondisi tersebut mengurangi waktu yang tersedia bagi orang tua untuk menyediakan jajanan yang di olah sendiri dari bahan-bahan lokal. Kebutuhan anak akan makanan pun di penuhi dari warung yang ada dengan makanan pabrikan sebagai menu utama. Pengawasan orang tua terhadap makanan-makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak pun semakin berkurang. p><br />
<br />
Makanan Lokal Bagi Kita<br />
<br />
Makanan lokal sesungguhnya merupakan bentuk kekayaan budaya kuliner kita. Keanekaragamannya yang terbentuk atas dasar ketersediaan bahan baku dan kebutuhan lokal, menjadikannya memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kebutuhan masyarakat akan energi bagi tubuhnya. Nasi jagung yang menjadi makanan pokok daerah pegunungan memiliki kandungan kalori 129 kal, 108 mg fossor, dan 117 SI vitamin A. menurut Pusat Pengembangan Konsumsi Pangan, kandungan gizi jagung adalah dua kali kandungan gizi beras, sehingga tidak heran apabila masyarakat yang mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok memiliki daya tahan tubuh yang lebih tinggi daripada masyarakat konsumen beras.<br />
<br />
<br />
Konsumsi makanan yang bervariasi baik bagi kesehatan. Dengan asupan makanan yang beragam, maka kebutuhan tubuh akan mineral dan vitamin pun dapat terpenuhi dari makanan yang berbeda-beda. Pepatah cina tentang kesehatan mengatakan, bahwa salah satu sumber penyakit adalah makanan, namun makanan juga dapat menjadi sumber obat. Sehingga bagaimana memilih makanan yang baik bagi kesehatan akan sangat membantu menjaga kesehatan kita.<br />
<br />
Makanan kemasan yang mengandung pengawet, pemanis buatan, penyedap dan pewarna buatan dapat mengganggu kesehatan. Berbagai penyakit seperti kanker, autisme, flek paru-paru, batuk, dan gigi berlubang merupakan sedikit dari akibat konsumsi makanan kemasan. Oleh karenanya biasanya penyakit-penyakit degeneratif tersebut banyak di derita oleh orang-orang yang tinggal di perkotaan.<br />
<br />
Dampak yang paling besar dengan peminggiran makanan lokal adalah semakin tingginya ketergantungan masyarakat akan terigu dan beras. Tingginya harga beras saat ini salah satunya adalah karena rendahnya ketersediaan beras akibat kemunduran musim tanam dan bencana alam, sementara kebutuhan masyarakat akan beras semakin tinggi karena meningkatnya jumlah penduduk. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakseimbangan persediaan dengan permintaan sehingga menaikkan harga beras. Dengan demikian, biaya pengeluaran konsumsi untuk keluarga pun menjadi tinggi.<br />
<br />
Selain baik bagi kesehatan, keanekaragaman konsumsi pangan dengan memanfaatkan berbagai pangan lokal, juga baik bagi stabilitas pangan suatu daerah. Jenisnya yang banyak memungkinkan masyarakat untuk memiliki alternatif pangan lain selain beras, akibatnya adanya kenaikan harga beras tidak akan terasa begitu memberatkan masyarakat. Masih ada jagung dan singkong serta umbi-umbian lain yang juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan kalori. Hal ini tentu bagus bagi kondisi keuangan negara. Impor beras pun menjadi tidak begitu penting dilakukan sehingga devisa negara dapat lebih dihemat.<br />
<br />
Cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan kembali eksistensi pangan lokal kita adalah dengan : 1) meneruskan pemahaman mengenai gizi kepada masyarakat, bahwa makan tidak hanya yang penting kenyang dan harus beras, tapi juga perlu variasi dengan aneka jenis makanan lainnya. Mengkonsumsi singkong ataupun jagung untuk selingan juga dapat dijadikan sebagai selingan menu keluarga sehingga kemampuan untuk menikmati berbagai jenis makanan yang berbeda menjadi tinggi. 2) meningkatkan citra makanan tersebut dengan meningkatkan variasi pengolahan seperti yang dilakukan oleh pengusaha gethuk goreng yang membuat Sokaraja terkenal serta Bu Tuti yang mempopulerkan ikan lembutan Sungai Serayu sehingga banyak diburu oleh orang-orang perantauan 3) perlunya dukungan dari pemerintah agar simbol-simbol kemakmuran tidak hanya ada pada beras, namun juga pada jenis-jenis makanan lokal lainnya, dan tentu saja 4) perlu dukungan dari kita semua untuk tetap melestarikan kebudayaan kuliner kita yang selain baik bagi kesehatan juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Jadi pilih murah dan sehat atau mahal dan mengundang penyakit?Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-22263695489666751712010-05-03T23:41:00.001-07:002010-05-03T23:41:37.018-07:00genoise cake<span class=”fullpost”> Génoise cake<br />
From Wikipedia, the free encyclopedia<br />
Jump to: navigation, search<br />
Génoise sheet and rounds<br />
Ladyfingers<br />
<br />
A génoise cake (Genoese cake or Genovese cake) is an Italian sponge cake named after the city of Genoa and closely associated with Italian and French cuisine that does not use any chemical leavening, instead using air suspended in the batter during mixing to give volume to the cake. Génoise is not the same thing as pain de Gênes, which is an almond cake; however, Génoise is very close in composition and basic use to pan di Spagna ("Spanish bread"), an Italian sponge cake.<br />
<br />
It is a whole-egg cake, unlike some other sponge cakes that beat their yolks and whites of the eggs separately; the eggs, and sometimes extra yolks, are beaten with sugar and heated at the same time using bain-marie or flame, to a stage known to patissiers as "ribbon stage". Génoise is generally a fairly lean cake, getting most of its fat from egg yolks, but some recipes also add in melted butter before baking.<br />
<br />
Génoise is a basic building block of much French pâtisserie and is used for making several different types of cake. The batter usually is baked to form a thin sheet. A 1884 cookbook gives a simple recipe for a génoise: [1] Work together briskly in a basin half a pound of flour, half a pound of sugar, and four eggs: after five minutes' good stirring, add a quarter of a pound of melted butter. Butter a square baking sheet, spread the paste upon it, and bake it in a moderate oven until it turns a golden yellow. When finished baking the sheet is rolled while still warm (to make jelly rolls or Bûches de Noël), or cut and stacked into multiple layers or line a mold to be filled with a frozen dessert. A variety of fillings are used, such as jelly, chocolate, fruit, pastry cream, and whipped cream. The génoise can be piped in strips to make ladyfingers or into molds to make madeleines.<br />
Génoise cake with buttercream frosting<br />
<br />
The cake is notable for its elastic and somewhat dry texture, noticeably different from most cakes made in the Anglophone world; as a result, it is very commonly soaked with flavored syrups or liqueurs and often served with a buttercream frosting. The popular tiramisu cake may be made with ladyfingers or a génoise sheet.<br />
<br />
A chocolate génoise can be made by substituting cocoa powder for some of the flour, and is sometimes used as a substitute for the richer cake used in the standard Sacher torte recipe. </span>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-73444365866640306222010-03-13T01:31:00.001-08:002010-03-13T01:31:58.866-08:00roti manis melonView Full Version : Cemilan khas Dari jepang.... Dijamin Mantap<br />
<br />
Hktoyshop<br />
10-12-2009, 12:25 PM<br />
nih bro n sis, mau share sedikit camilan2 khas negeri sakura :<br />
<br />
TAKOYAKI :<br />
Takoyaki adalah makanan cemilan jepang yang biasa dibuat secara tradisional oleh keluarga-keluarga jepang secara rumahan. Pertama kali dibuat oleh Endo Tomekichi di tokonya yang bernama Aizu di Osaka.<br />
<br />
Bentuknya bulat seperti baso, karena itu disebut juga baso panggang jepang (tako=octopus ; yaki=panggang) karena cara pembuatannya tidak digoreng dalam minyak yang banyak, tetapi dipanggang dalam suatu cetakan setengah bulatan kemudian dibalik-balik sehingga berbentuk bulatan penuh.<br />
Takoyaki ini enak disantap panas-panas secara langsung atau sebagai lauk dengan nasi. Bila dalam keadaan dingin, takoyaki akan lebih padat dan kenyal seperti baso.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/537takoyaki.jpg<br />
<br />
OKONOMIYAKI :<br />
Okonomiyaki adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi, ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging babi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan.<br />
<br />
Dalam bahasa Jepang, okonomi berarti "suka-suka" (yang disuka, yang diinginkan) dan yaki berarti "panggang" (istilah "goreng" hanya digunakan di Jepang bila makanan digoreng dengan minyak yang sangat banyak). Sesuai dengan namanya, lapisan atas (topping) okonomiyaki bisa disesuaikan dengan selera orang yang mau memakan.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/okonomiyaki.jpg<br />
<br />
DORAYAKI :<br />
Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/kasi_dorayaki_off.jpg<br />
<br />
<br />
TAIYAKI :<br />
Taiyaki merupakan kue Jepang yang berbentuk seperti ikan, dan terbuat dari adonan tepung terigu yang dipanggang, kemudian diisi selai kacang merah.<br />
Taiyaki pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1909, saat salah satu toko di kota Minato, Tokyo, mulai menjualnya, yaitu toko Naniwaya Souhonten.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/topimg.jpg<br />
<br />
DANGO :<br />
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.<br />
<br />
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/dango.jpg<br />
<br />
MANJU :<br />
Manju Adalah tradisional Jepang yang populer . Ada banyak jenis Manju, tetapi kebanyakan memiliki luar dibuat dari tepung terigu, tepung beras dan gandum dan pengisian an (pasta kacang merah), terbuat dari kacang Azuki rebus dan gula. Mereka direbus bersama-sama lagi dan diremas. Ada beberapa jenis pasta kacang yang digunakan termasuk koshian, tsubuan, dan tsubushian.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/Manju1b.jpg<br />
<br />
YAKISOBA PAN :<br />
<br />
yakisoba pan: roti hotdog isi yakisoba (semacam mie goreng), yakisoba rasanya kuat jadi bisa ngalahin rasa rotinya<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/c0134373_8245217.jpg<br />
<br />
MELON PAN :<br />
Melonpan (メロン パン meronpan?), Juga dikenal sebagai panci Melon, Melon Melon roti atau roti, roti manis produk dari Jepang, tetapi juga populer di Taiwan dan Cina. Mereka dibuat dari adonan yang kaya tercakup dalam lapisan tipis adonan kue renyah. Penampilan mereka menyerupai melon, seperti rock melon (semangka). Mereka tidak tradisional rasa melon. [1] tetapi di masa sekarang ini telah menjadi populer untuk produsen untuk menambah melon melon ke roti. Variasi ada, termasuk beberapa dengan beberapa chocolate chips antara lapisan kue dan diperkaya adonan lapisan, dan non-melon dibumbui dengan versi karamel, maple sirup, cokelat, atau rasa lain, kadang-kadang dengan sirup, kocok atau krim rasa, atau puding sebagai pompa. Dalam kasus variasi tersebut, nama dapat membuang kata "semangka" ( "mapel panci") atau mungkin tetap sekalipun tidak ada rasa melon ( "cokelat melon pan").<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/melonpan7.jpg<br />
<br />
MOCHI :<br />
Mochi (Jepang: 饼) adalah kue beras Jepang yang terbuat dari beras ketan ditumbuk menjadi pasta dan dibentuk menjadi bentuk. Di Jepang itu secara tradisional dibuat dalam suatu upacara yang disebut mochitsuki. Sementara juga dimakan sepanjang tahun, Mochi adalah makanan tradisional untuk Jepang Tahun Baru dan biasanya dijual dan dimakan selama waktu itu. Mochi juga merupakan camilan terkemuka di Hawaii dan Taiwan.<br />
<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/mochi.jpg<br />
<br />
KAKIGORI :<br />
<br />
Kakigōri (かき氷?) Adalah makanan pencuci mulut Jepang yang terbuat dari rasa es serut dengan sirup.<br />
stroberi, ceri, lemon, teh hijau, anggur, melon, "biru-Hawaii" plum manis, dan berwarna sirup. Beberapa toko menyediakan varietas yang berwarna-warni dengan menggunakan dua atau lebih yang berbeda sirup. Untuk mempermanis Kakigōri, susu kental sering dituangkan di atasnya.<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/kakigori.jpg<br />
<br />
OCHA ICE CREAM :<br />
ice cram dengan rasa teh hijau<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/Ochaicecreamwithredbeanpaste011.jpg<br />
<br />
Hiyayakko :<br />
Hiyayakko (dingin 冷 奴 tahu?) Adalah hidangan Jepang yang populer dibuat dengan tahu dingin dan topping. Hal ini biasanya disajikan pada musim panas. Ada dua jenis tahu yang digunakan dalam hiyayakko: kinugoshi (sutera), yang lebih sering digunakan, dan momen yang kurang umum (kapas).<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/typical_hsd_hiyayakko.jpg<br />
<br />
Chawanmushi :<br />
Chawanmushi (茶碗蒸し, Chawanmushi, secara harfiah "uap cangkir teh" atau "dikukus dalam mangkuk teh") adalah hidangan custard telur yang ditemukan di Jepang yang menggunakan benih ginkgo. Tidak seperti banyak custard lain, biasanya dimakan sebagai hidangan pembuka. The custard terdiri dari campuran telur dibumbui dengan kecap, dashi, dan mirin, dengan berbagai bahan seperti jamur shiitake, Kamaboko, dan udang direbus ditempatkan dalam cangkir teh seperti wadah. Resep untuk hidangan yang mirip dengan telur dikukus Cina, tapi mungkin sering berbeda topping.<br />
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/genimage.jpgAida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-41744737309145180052010-03-13T01:30:00.001-08:002010-03-13T01:30:30.480-08:00<span class=”fullpost”><br />
<br />
</span>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-4656903575635103962010-03-02T01:56:00.000-08:002010-03-02T01:56:14.122-08:00Sejarah Singkat Industri Roti<span class=”fullpost”><br />
<br />
</span><br />
Sejarah Singkat Industri Roti<br />
<br />
Pada tahun 1960 – an ada 2 orang penduduk desa Bugo yang bernama bapak Sunar dan bapak Kaswi yang bekerja pada perusahaan roti milik orang Cina di Kudus. Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan roti tersebut mereka akhirnya mengusai cara dan teknik pembuatan roti. Kemudian pada tahun 1970 an setelah merasa mampu dan menguasai cara pembuatan roti, mereka memutuskan untuk usaha mandiri dalam bidang pengolahan kue dan di desa Bugo.<br />
Pada awalnya mereka membuat kue dan roti bolang baling,roti moho, roti manis dan untir untir. Namun saat itu usaha pengolahan kue kue dan roti belum bisa berkembang , karena masyaraka masih asing dengan produk produk tersebut. Bahkan poduk produk tersebut masih di anggap makanan mewah yang hanya dapat dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Namun dengan kesabaran, ketekunan dan keuletannya lambat laun produk produk ini mulai di kenal dan diminati masyarakat.<br />
Pada saat itu beberapa orang penduduk desa Bugo bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan kue dan roti milik Bapak Kaswi dan Bapak Sunar . Akhirnya semakin banyaklah orang desa Bugo yang menguasai cara pengolahan roti dan kue kue tersebut, dan mulai semakin bertambah banyak pula masyarakat desa Bugo yang mendirikan usaha pengolahan kue dan roti dalam skala industri rumah tangga ( home industri ).<br />
Selain Bapak Kaswi dan Bapak Sunar, akhirnya muncullah nama nama yang lain seperti Bapak Kliwon, Bapak Sukamat, Bapak Kuat, Bapak Rahmat, dan Bapak Sugono yang mendirikan usaha pengolahan roti dan kue – kue dalam skala home industri di desa Bugo Welahan Jepara ini.<br />
Pada sekitar era 80- an Bapak Kuat dan Bapak Sukamat berusaha mengmbangkan usaha pengolahan aneka kue dan roti ini di Jakarta. Ternyata usaha mereka di Jakarta maju dengan pesat. Kondisi ini membuat warga Bugo yang lain tertarik mengikuti mereka untuk merantau dan berusaha di Jakarta. Pada saat itu bahkan usaha pengolahan aneka roti dan kue dari pengusaha desa Bugo ini berkembang di kota kota Jawa Barat seperti Banten, Cikampek, Bogor, Krawang dan sebagainya.<br />
Namun pada tahun 1987 banyak dari warga Bugo ini yang akhirnya kembali ke kampung halamannya untuk mengembangkan usahanya di daerah sendiri. Usaha pengolahan aneka kue dan roti di desa Bugo ini akhirnya dari tahun ke tahun tambah pesat. Kondisi ini membuat inisiatif warga desa Bugo untuk mendirikan koperasi yang berbadan hukum dengan nama ” KOPINKRA KARYA BOGA ” ( Koperasi Industri Dan Kerajinan Karya Boga ) yang anggotanya adalah para pengrajin kue dan roti dari desa Bugo. Kemudian koperasi ini juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan produk tepung terigu yaitu ” Sri Boga Ratu Raya ” dari Semarang.<br />
Desa Bugo saat ini benar benar telah menjadi sentra industri kue dan roti yang di buktikan dengan di resmikannya desa Bugo sebagai pusat dan pasar perdagangan aneka kue dan roti oleh Bapak Bupati Jepara . Dengan demikian dalam memasarkan produknya masyarakat produsen kue dan roti tidak perlu memasarkan sendiri ke konsumen, melainkan ada para pedagang yang mengambil langsung ke pusat produk di desa Bugo ini untuk di pasarkan ke kota Jepara, Kudus, Rembang, Pati, Semarang, Demak dan kota kota lainnya.Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-87108120645807876312009-11-05T17:54:00.001-08:002009-11-05T17:54:04.247-08:00RPP<span xmlns=''><p style='text-align: center'><span style='font-size:15pt'><strong>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )<br /></strong></span></p><p><br /> </p><p style='text-align: justify'>Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 GALANG<br /></p><p style='text-align: justify'>Mata Pelajaran : MULOK ( TATA BOGA )<br /></p><p style='text-align: justify'>Kelas / semester : VIII / GANJIL<br /></p><p style='text-align: justify'>Alokasi waktu : 4 x 40 MENIT<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>A. Standar Kompetensi<br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Memahami dasar-dasar pengetahuan yang menunjang dalam mempelajari tata boga.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>B. Kompetensi Dasar<br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Memiliki pengetahuan alat-alat dapur.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>C. Tujuan Pembelajaran <br /></strong></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat-alat memasak, yang terdiri dari alat pemanas, alat memasak diatas alat pemanas dan alat memasak didalam oven.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat pembentuk, yang terdiri dari alat pencetak, alat pengupas, pemotong, pengiris, serta alat pengalus, pemarut dan penapis.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat kecil pengolahan makanan yang terdiri dari alat penyendok, alat pengukur, dan alat bantu pengolahan makanan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat-alat listrik yang terdiri dari alat pemanas listrik, alat penghancur, dan alat pendingin.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat makanan dan minuman.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat penyajian makanan, yang terdiri dari alat penghidang dan alat listrik untuk penyajian makanan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Siswa diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan cara penggunaan dan pemeliharaaan alat dengan baik.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>D. Indikator</strong>.<br /></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macam alat memasak.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macam alat pembentuk.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macam alat kecil pengolahan makanan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macam alat- alat listrik.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macamalat makanan dan minuman.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan macam- macam alat penyajian makanan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Mampu mendeskripsikan cara penggunaan dan pemeliharaaan alat.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>E. Materi pokok.<br /></strong></p><p style='text-align: center'><br /> </p><p style='text-align: center'><strong>ALAT – ALAT DAPUR<br /></strong></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat pemanas terdiri dari : <br /></em></strong></p><p style='text-align: justify'>a. Tungku : Dapur ladang, tungku batu bata, tungku batang <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'> pohon pisang, tanah liat, dan tungku dari semen.<br /></p><p style='text-align: justify'>b. Anglo : anglo tanah liat, pelat besi, besi Luang dan semen.<br /></p><p style='text-align: justify'>c. Pan bakar<br /></p><p style='text-align: justify'>d. Kompor minyak tanah : kompor sumbu asbes, sumbu lawe, primus, dan <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'> spritus.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 144pt'>e. Gas alam : kompor gas, pornes minyak tanah, pornes gas <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 144pt'> "range ".<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat memasak diatas alat pemanas, terdiri dari</em></strong> :<br /></p><p style='text-align: justify'>a. Alat pengukus : Dandang dan kukusan, soblugan atau langseng, risopan, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'> klakat ( kukusan bakpau )<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'>b. Panci : Kastrol, panci bertangkai, panci dadar, panci tim, panci <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 114pt'>susu, panci kaldu, panci penggoreng yang dilengkapi dengan saringan " titreuse ", panci ajaib.<br /></p><p style='text-align: justify'>c. Cerek<br /></p><p style='text-align: justify'>d. Wajan.<br /></p><p style='text-align: justify'>E. Oven.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat memasak didalam oven, terdiri dari :<br /></em></strong></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Cetakan bolu/ tar<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Loyang, loyanmg kue kering, daging.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Pinggan tahan panas dan lain- lain.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat pembentuk, terdiri dari</em></strong> :<br /></p><p style='text-align: justify'>A. Alat pencetak : Cetakan kue kering, bolu kukus, dll.<br /></p><p style='text-align: justify'>B. Alat pengupas, pengiris, pemotong : Peeler, pisau, gerinda, moule.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'>C. Alat pengalus, pemarut, penapis : Alat penghancur krntang, parutan <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'> sayuran, kukuran.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat penyendok</em></strong> : Sendok kayu, centong nasi, irus, dll.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><strong><em>Alat pengukur </em></strong> : Memakai sendok makan, cangkir, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'><strong><em><br /> </em></strong>Gelas minum,sendok sayur<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'> timbangan, literan dll.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat bantu pengolahan makanan</em></strong> : Kom adonan, mixer,slaber, kuas.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat pemanas listrik </em></strong>: kompor listrik, pornes listrik, oven, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'> alat pemanggang roti.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat penghancur, pengupas, pemotong dan alat alat lainnya.<br /></em></strong></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>F. Pengalaman Belajar<br /></strong></p><p style='text-align: justify'><strong>Pertemuan 1<br /></strong></p><div><table border='0' style='border-collapse:collapse'><colgroup><col style='width:38px'/><col style='width:353px'/><col style='width:145px'/></colgroup><tbody valign='top'><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><strong>No.</strong> </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: center'><strong>Kegiatan Pembelajaran</strong> </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: center'><strong>Waktu</strong> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>1. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Pendahuluan :<br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru memberi salam dan menanyakan kehadiran siswa dalam kelas.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru mempersiapkan diri dan alat pembelajaran.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan. </div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>10 menit<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>2. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Inti : <br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru menjelaskan macam- macam dari alat memasak.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Kemudian membedakan fungsi ataupun bentuk dari setiap alat memasak tersebut.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan.</div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>60 menit</span></p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>3. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Penutup : <br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah diajarkan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Memberikan tugas kepada siswa secara tertulis. </div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>10 menit<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p></td></tr></tbody></table></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'>Pertemuan 2<br /></p><div><table border='0' style='border-collapse:collapse'><colgroup><col style='width:38px'/><col style='width:353px'/><col style='width:145px'/></colgroup><tbody valign='top'><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><strong>No.</strong> </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: center'><strong>Kegiatan Pembelajaran</strong> </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: center'><strong>Waktu</strong> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>1. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Pendahuluan :<br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru memberi salam dan menanyakan kehadiran siswa dalam kelas.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru mempersiapkan diri dan alat pembelajaran.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan.</div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>10 menit<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>2. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Inti : <br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru melanjutkan materi macam- macam dari alat memasak.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Kemudian membedakan fungsi ataupun bentuk dari setiap alat memasak tersebut.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan.</div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>60 menit</span></p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid 0.5pt; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>3. </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p style='text-align: justify'>Penutup : <br /></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah diajarkan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Memberikan tugas kepada siswa secara tertulis. </div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid 0.5pt; border-right: solid 0.5pt'><p><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-size:18pt'>10 menit<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p></td></tr></tbody></table></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>G. Metode Pembelajaran <br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Metode yang diberikan dalam menjelaskan materi ini adalah metode ceramah, tanya jawab, resitasi ( pemberian tugas ).<br /></p><p style='text-align: justify'><strong>H. Media / alat pembelajaran <br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Media yang digunakan adalah berbagai sumber dari buku nara sumber ataupun calon guru yang mengajar dikelas.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong>I. Sumber belajar <br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Buku cara / teknik memasak<br /></p><p style='text-align: justify'><strong>J. Penilaian<br /></strong></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Prosedur : Test<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Jenis : Tulisan<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Bentuk : Uraian test<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Alat : Soal- soal<br /></div></li></ol><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sebutkan jenis-jenis alat memasak.!<br /></span></li><li><div><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sebutkan alat-alat apa yang dipakai untuk membuat kue!<br /></span></div><p style='text-align: justify'><br /> </p></li></ul><ol><li><div style='text-align: justify'>Kunci jawaban :<br /></div></li></ol><ul><li><div style='text-align: justify'><strong><em>Alat pemanas terdiri dari : <br /></em></strong></div></li></ul><p style='text-align: justify'>a. Tungku : Dapur ladang, tungku batu bata, tungku batang <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'> pohon pisang, tanah liat, dan tungku dari semen.<br /></p><p style='text-align: justify'>b. Anglo : anglo tanah liat, pelat besi, besi Luang dan semen.<br /></p><p style='text-align: justify'>c. Pan bakar<br /></p><p style='text-align: justify'>d. Kompor minyak tanah : kompor sumbu asbes, sumbu lawe, primus, dan <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'> spritus.<br /></p><p style='text-align: justify'>e. Gas alam : kompor gas, pornes minyak tanah, pornes gas " <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'> range"<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat memasak diatas alat pemanas, terdiri dari</em></strong> :<br /></p><p style='text-align: justify'>a. Alat pengukus : Dandang dan kukusan, soblugan atau langseng, risopan, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'> klakat ( kukusan bakpau )<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'>b. Panci : Kastrol, panci bertangkai, panci dadar, panci tim, panci <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 114pt'>susu, panci kaldu, panci penggoreng yang dilengkapi dengan saringan " titreuse ", panci ajaib.<br /></p><p style='text-align: justify'>c. Cerek<br /></p><p style='text-align: justify'>d. Wajan.<br /></p><p style='text-align: justify'>e. Oven.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat memasak didalam oven, dan membuat kue yaitu :<br /></em></strong></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Cetakan bolu/ tar<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Loyang, loyanmg kue kering, daging.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Pinggan tahan panas dan lain- <br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat pembentuk, terdiri dari</em></strong> :<br /></p><p style='text-align: justify'>A. Alat pencetak : Cetakan kue kering, bolu kukus, dll.<br /></p><p style='text-align: justify'>B. Alat pengupas, pengiris, pemotong : Peeler, pisau, gerinda, moule.<br /></p><p style='text-align: justify'>C.Alat pengalus, pemarut, penapis : Alat penghancur krntang, parutan <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'> sayuran, kukuran.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat penyendok</em></strong> : Sendok kayu, centong nasi, irus, dll.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 108pt'><strong><em>Alat pengukur </em></strong> : Memakai sendok makan, cangkir, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'><strong><em><br /> </em></strong>Gelas minum,sendok sayur <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 180pt'> timbangan, literan dll.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat bantu pengolahan makanan</em></strong> : Kom adonan, mixer,slaber, kuas.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat pemanas listrik </em></strong>: kompor listrik, pornes listrik, oven, <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 216pt'> alat pemanggang roti.<br /></p><p style='text-align: justify'><strong><em>Alat penghancur, pengupas, pemotong dan alat alat lainnya.<br /></em></strong></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><ul><li><div style='text-align: justify'><strong><em>Alat - alat untuk membuat kue yaitu :<br /></em></strong></div></li></ul><ol><li><div style='text-align: justify'>Cetakan bolu/ tar<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Loyang, loyanmg kue kering, daging.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Pinggan tahan panas dan lain- lain.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><strong><em>Dan alat pembentuk, terdiri dari</em></strong> :<br /></p><p style='text-align: justify'>Alat pencetak, cetakan kue kering, bolu kukus, dll.<br /></p><p style='text-align: justify'> <br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 216pt'>Galang, Agustus 2009<br /></p><p style='text-align: justify'>Disetujui oleh Mahasiswa Calon Guru <br /></p><p style='text-align: justify'>Guru Pamong<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p>M. Sianturi Maulida Sari<br /></p><p>Nip.131 288 498 Nim. 061255410088</p></span>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-88495273373985100692009-11-04T07:43:00.001-08:002009-11-04T07:43:58.241-08:00remaja<span class=”fullpost”><br />
<br />
</span><br />
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).<br />
<br />
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.<br />
<br />
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.<br />
<br />
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.<br />
<br />
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).<br />
<br />
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.<br />
<br />
Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja<br />
<br />
Perkembangan fisik<br />
<br />
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).<br />
<br />
Perkembangan Kognitif<br />
<br />
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.<br />
<br />
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).<br />
<br />
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.<br />
<br />
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).<br />
<br />
Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papalia dan Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.<br />
<br />
Personal fabel adalah "suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar" . Kata fabel berarti cerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan “personal fable” sebagai berikut :<br />
<br />
“Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.<br />
<br />
Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993). Umumnya dikemukakan bahwa remaja biasanya dipandang memiliki keyakinan yang tidak realistis yaitu bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan mengalami bahaya itu.<br />
<br />
Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive). Mereka juga mengemukakan adanya derajat yang sama antara remaja dan orang dewasa dalam mempersepsi self-invulnerability. Dengan demikian, kecenderungan melakukan perilaku berisiko dan kecenderungan mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom, dkk., pada remaja dan orang dewasa adalah sama.<br />
<br />
Perkembangan kepribadian dan sosial<br />
<br />
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).<br />
<br />
Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.<br />
<br />
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).<br />
<br />
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya (Conger, 1991).<br />
<br />
Ciri-ciri Masa Remaja<br />
<br />
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.<br />
<br />
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.<br />
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.<br />
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.<br />
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.<br />
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.<br />
<br />
Tugas perkembangan remaja<br />
<br />
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :<br />
<br />
* memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan<br />
* memperoleh peranan sosial<br />
* menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif<br />
* memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya<br />
* mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri<br />
* memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan<br />
* mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga<br />
* membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup<br />
<br />
Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).<br />
<br />
Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.<br />
<br />
Beberapa isu perkembangan remaja: seksualitas, harga diri, orientasi masa depan, konsumsi, keluarga<br />
<br />
<br />
Sumber Pustaka<br />
<br />
Aaro, L.E. (1997). Adolescent lifestyle. Dalam A. Baum, S. Newman J. Weinman, R. West and C. McManus (Eds). Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine (65-67). Cambridge University Press, Cambridge.<br />
<br />
Beyth-Marom, R., Austin, L., Fischhoff, B., Palmgren, C., & Jacobs-Quadrel, M. (1993). Perceived consequences of risky behaviors: Adults and adolescents. Journal of Developmental Psychology, 29(3), 549-563<br />
<br />
Conger, J.J. (1991). Adolescence and youth (4th ed). New York: Harper Collins<br />
<br />
Deaux, K.,F.C,and Wrightman,L.S. (1993). Social psychology in the ‘90s (6th ed.). California : Brooks / Cole Publishing Company.<br />
<br />
Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.<br />
<br />
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.<br />
<br />
Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.<br />
<br />
Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.<br />
<br />
Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (1991) Psikologi perkembangan : Pengantar dalam berbagai bagiannya (cetakan ke-7). Yogya: Gajah Mada University Press.<br />
<br />
Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill<br />
<br />
Rice, F.P. (1990). The adolescent development, relationship & culture (6th ed.). Boston: Ally & Bacon<br />
<br />
Santrock, J.W. (2001). Adolescence (8th ed.). North America: McGraw-Hill.<br />
<br />
<br />
Sumber: http://rumahbelajarpsikologi.comAida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-77373770506188005882009-10-25T06:58:00.003-07:002009-11-05T18:19:41.624-08:00Cara Menyisipkan Tanggal atau Jam Di Word 2007<span class=”fullpost”><br />
<br />
</span><br />
Cara Menyisipkan Tanggal atau Jam Di Word 2007<br />
<br />
<br />
Tutorial ini membahas:<br />
<br />
*<br />
<br />
Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Sekarang<br />
*<br />
<br />
Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Pembuatan Dokumen dan Tanggal/Jam Terakhir Kali Dokumen Dicetak atau Disimpan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kita mungkin biasanya menyisipkan tanggal/jam dengan mengetiknya secara langsung. Microsoft Word memiliki fitur yang dapat membantu kita untuk menyisipkan bermacam-macam tanggal/jam seperti tutorial berikut ini.<br />
<br />
<br />
<br />
Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Sekarang<br />
<br />
1.<br />
<br />
Klik pada bagian halaman untuk menyisipkan tanggal/jam.<br />
2.<br />
<br />
Pada Insert tab, Text group, klik Date & Time.<br />
Text Group<br />
3.<br />
<br />
Klik format tanggal/jam yang diinginkan.<br />
4.<br />
<br />
Centang kotak Update automatically, bila ingin setiap kali dokumen dibuka maka tanggal/jam akan berubah mengikuti tanggal/jam sekarang pada komputer.<br />
5.<br />
<br />
Klik OK.<br />
<br />
<br />
<br />
Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Pembuatan Dokumen dan Tanggal/Jam Terakhir Kali Dokumen Dicetak atau Disimpan<br />
<br />
1.<br />
<br />
Klik pada bagian halaman untuk menyisipkan tanggal/jam.<br />
2.<br />
<br />
Pada Insert tab, Text group, klik Quick Parts.<br />
Tutorial lain tentang pemanfaatan Quick Parts dapat dibaca di artikel ini: Quick Parts di Word 2007: Cara Cepat Menyisipkan Objek Pada Dokumen.<br />
Text Group<br />
3.<br />
<br />
Klik Field.<br />
4.<br />
<br />
Pada kotak Categories, pilih Date and Time.<br />
Date and Time Field<br />
5. Pada kotak Field names, klik:<br />
*<br />
<br />
CreateDate – untuk menyisipkan tanggal/jam pembuatan dokumen.<br />
*<br />
<br />
PrintDate – untuk menyisipkan tanggal/jam terakhir kali dokumen dicetak.<br />
*<br />
<br />
SaveDate – untuk menyisipkan tanggal/jam terakhir kali dokumen disimpan.<br />
6.<br />
<br />
Pada kotak Date formats, klik format tanggal/jam yang diinginkan.<br />
7.<br />
<br />
Klik OK bila sudah selesai.<br />
8.<br />
<br />
Untuk update tanggal/jam, klik pada tanggal/jam, kemudian tekan tombol F9.Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-91121925587072743902009-10-25T06:37:00.003-07:002009-10-25T06:37:53.419-07:00Cara Membuat dan Mengatur Posisi Nomor Halaman di Word 2007<span class=”fullpost”><br />
Cara Membuat dan Mengatur Posisi Nomor Halaman di Word 2007<br />
<br />
Membuat Nomor Halaman Pada Dokumen<br />
<br />
1. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number.<br />
Header Footer Group<br />
2. Pilih letak nomor halaman:<br />
* Top of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian atas (header).<br />
* Bottom of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian bawah (footer).<br />
* Page Margins, untuk menempatkan nomor halaman di dekat marjin halaman.<br />
* Current Position, untuk menempatkan nomor halaman di posisi kursor.<br />
3. Klik bentuk nomor halaman yang diinginkan dari galeri.<br />
4. Tutup header/footer dengan mengklik ganda pada area dokumen atau klik tombol Close Header and Footer.<br />
<br />
</span><br />
<br />
<br />
Merubah Format Nomor Halaman<br />
<br />
1. Misalnya, merubah dari format 1,2,3 ke format i,ii,iii. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.<br />
2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.<br />
Page Number Format<br />
3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Number format, klik tanda panah dan pilih gaya penomoran yang diinginkan.<br />
4. Klik OK.<br />
<br />
<br />
Merubah Penomoran Halaman<br />
<br />
1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.<br />
2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.<br />
3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Page numbering, pillih:<br />
* Continue from previous section, untuk melanjutkan nomor halaman dari section sebelumnya.<br />
* Start at dan isi nomor pada kotak di sampingnya, untuk memulai penomoran dari nomor tertentu.<br />
4. Klik OK.<br />
<br />
<br />
Merubah Jenis dan Ukuran Font Nomor Halaman<br />
<br />
1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.<br />
2. Pilih/sorot nomor halaman.<br />
3. Pada mini toolbar yang muncul, lakukan format yang diinginkan.<br />
mini toolbar<br />
<br />
<br />
Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan Genap<br />
<br />
Different Odd Even Pages<br />
Seperti contoh di atas, kita akan membuat halaman ganjil memiliki nomor halaman di sebelah kanan. Pada halaman genap, nomor halaman di sebelah kiri.<br />
<br />
1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.<br />
2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different Odd & Even Pages.<br />
Header Footer Option<br />
3. Pada halaman ganjil, buat nomor halaman di sebelah kanan.<br />
4. Kemudian pindah ke halaman genap, dan buat nomor halaman dengan posisi di sebelah kiri.<br />
5. Selanjutnya setiap kita menambah halaman baru, maka posisi nomor halaman akan mengikuti format yang telah dibuat.<br />
<br />
<br />
Membuat Letak Nomor Halaman Pertama Yang Berbeda Pada Setiap Bab<br />
<br />
Different First Page<br />
Seperti contoh pada gambar, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya dengan halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang memisahkan setiap bab dalam dokumen yang berbeda.<br />
Tetapi dengan penggunaan section break maka kita dapat menggabungkan beberapa bab dalam dokumen yang sama.<br />
<br />
Lebih jelasnya tentang penggunaan section break dapat dibaca di artikel ini: Gunakan Section Break untuk Mengatur Layout dan Format Dokumen di Word 2003/2007<br />
<br />
1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.<br />
2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.<br />
3. Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.<br />
4. Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.<br />
5. Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab.<br />
6. Taruh kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan Chapter 2).<br />
7. Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.<br />
8. Dalam grup Section Breaks , pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.<br />
9. Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 6-8.<br />
<br />
<br />
Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang Sama<br />
<br />
Format Nomor Halaman Berbeda<br />
Seperti contoh pada gambar, halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i,ii, iii, dst) sedangkan isi menggunakan angka arab (1,2,3, dst).<br />
Pada bagian ini juga akan digunakan Section Break.<br />
<br />
1. Pisahkan antar bagian (Daftar Isi dan The Article) dengan section break. Pilih tipe break Next Page.<br />
Tip: Kita bisa membuat section break dahulu, baru kemudian mengetikkan isi dokumen. Tandai dengan judul masing-masing section.<br />
2. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.<br />
3. Pada bagian Number format, pilih format angka romawi. Setelah selesai klik OK.<br />
4. Ulangi langkah 2 dan sekarang pilih Bottom of Page untuk menyisipkan nomor halaman.<br />
5. Klik ganda pada footer di Section 2 (bagian The Article). Lihat contoh pada gambar.<br />
Page Number - Footer<br />
6. Selanjutnya pada grup Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.<br />
7. Pada Page numbering klik Start At dan ketikkan angka 1. Setelah selesai klik OK.<br />
<br />
<br />
Menghilangkan Nomor Halaman<br />
<br />
1. Pada Insert tab, grup Header & Footer, klik Page Number.<br />
2. Pilih Remove Page Numbers.<br />
3. Untuk menghapus secara manual, klik header/footer dan pilih nomor halaman. Kemudian tekan tombol Delete.<br />
<br />
Catatan:<br />
Jika ada membuat different first-page atau odd and even header/footer, atau memiliki section yang tidak terhubung, maka pastikan untuk menghapus setiap nomor halaman pada tiap header/footer.Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-11592762082468363312009-10-24T02:28:00.001-07:002009-10-24T02:28:36.281-07:00Tumpeng Berselada<table align="center" border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" class="tulisan"><tbody>
<tr valign="top"><td align="center"><img border="0" height="288" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/20080526025049.JPG" width="384" /></td> </tr>
<tr valign="top"> <td> <br />
<span style="color: #00008c; font-size: 16px;"><b>: Tumpeng Berselada</b></span><br />
- [<b>www.kabarindonesia.com</b>] </td> </tr>
<tr valign="top"> <td> <div align="justify"><strong><em>KabarIndonesia</em></strong> - Tumpeng, jenis makanan yang penuh dengan hiasan yang terdiri dari nasi putih atau nasi kuning, lauk-pauk dan sayur-sayuran, serta dilengkapi dengan berbagai macam hiasan yang terbuat dari buah-buahan atau sayur-sayuran ini merupakan makanan khas orang Jawa. Biasanya mereka membuat tumpeng sebagai tanda untuk merayakan sesuatu, misalnya Ulang Tahun, Syukuran atau Selamatan. Sebagai salah seorang yang dilahirkan di Jawa dan suka melakukan kegiatan masak-memasak, membuat tumpeng tidaklah terlewatkan oleh saya. Justru saya membuat tumpeng ini bukannya sejak tinggal di Indonesia, melainkan setelah hijrah ke USA. <br />
<br />
Merupakan tantangan tersendiri dalam membuat tumpeng pertama kalinya, karena beberapa item/bahan tak dapat ditemukan di negara ini. Untunglah saya membawa bermacam rempah-rempah sebagai kelengkapan bumbu masak. Variasi dan rasa makanan bagi saya tak ada masalah, karena saya memang suka melakukan variasi dalam resep-resep. Yang jadi masalah adalah tak adanya daun-daun pisang segar. Sebagaimana kita ketahui, daun-daun tersebut dibutuhkan selain untuk membuat bentukan kerucut tumpeng, juga sebagai alas dan hiasan dasarnya.<br />
<br />
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya saya temukan juga ide bagaimana menggantikan daun-daun pisang segar itu. Jawabannya adalah daun selada dan topi kerucut yang biasa digunakan untuk perayaan ulang tahun anak-anak.<br />
<br />
Dengan mengalasi bagian dalam topi kerucut itu dengan aluminium foil, saya isi topi tersebut dengan nasi kuning. Setelah saya tekan-tekan nasi tersebut dan terasa telah padat, kemudian baru saya tuangkan di atas talam dan mengangkat topi kerucut tersebut secara pelan-pelan. Sebelumnya, talam dilapisi dengan daun-daun selada untuk menggantikan daun-daun pisang segar.Seperti tampak pada gambar di atas, anda dapat melihat hasilnya. <br />
<br />
Khusus untuk lauk pauk dan sayur-sayuran atau menu khas pelengkap tumpengnya, anda dapat menggantikannya sesuai dengan menu selera anda. Dari tumis kacang polong, sosis dan wortel, sate udang, bacem ayam atau ayam goreng/ayam panggang, rempeyek udang atau jangung muda, rolade ayam, tempe masak cabai hijau atau sambal goreng tempe, sambal goreng teri dan telur, oseng tempe telur puyuh, perkedel kentang, dan sebagainya. Tentu saja umumnya semua bahan untuk membuat makanan di atas dapat ditemukan di toko-toko Asia atau di market-market di China Town. Nah, untuk tumpeng di atas, saya mendapatkan bahan-bahannya di supermarket terdekat. Meskipun terbatas bahan-bahannya, tetapi dengan diolah sedemikian rupa, tak kalah menariknya dengan tumpeng asli orang Jawa.<br />
<br />
Tumpeng di atas saya buat sebagai bahan presentasi yang disajikan oleh suami saya beserta rekan-rekan kelompoknya dalam memperkenalkan masakan tradisional Indonesia di VA (Veteran American) Hospital, Coatesville-PA. Setelah acara presentasi usai, tumpeng pun turut ludes, tak tersisa sedikit pun, demikian juga seladanya. Mengetahui hal tersebut, rasa capek pun menjadi hilang. Ternyata orang-orang Amerika menyukai juga Tumpeng orang Jawa ini.<br />
</div></td></tr>
</tbody></table>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-88922907212259172482009-10-24T02:21:00.000-07:002009-10-24T02:21:25.413-07:00Lovers Salad “San Valentino”<h2 class="singleh2"><a href="http://geniuscook.com/in-love-salad-san-valentino/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Lovers Salad “San Valentino”">Lovers Salad “San Valentino”</a></h2><div class="date-comments"> <div class="fl"><br />
</div><div class="fr"><a href="http://geniuscook.com/category/romantic-dinner/" rel="category tag" title="View all posts in Romantic Dinner Recipes"><br />
</a><a href="http://geniuscook.com/category/sea-food/" rel="category tag" title="View all posts in Seafood & Fish Recipes"></a><br />
</div></div><div style="padding: 15px; text-align: center;"> <script type="text/javascript">
<!--
google_ad_client = "pub-4794927165802607";
/* 468x60, Geniuscook_Main_After1p */
google_ad_slot = "9781910987";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 60;
//-->
</script> <script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script><script>
google_protectAndRun("ads_core.google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
</script><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><ins style="border: medium none; display: block; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" hspace="0" id="google_ads_frame2" marginheight="0" marginwidth="0" name="google_ads_frame" scrolling="no" src="http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-4794927165802607&output=html&h=60&slotname=9781910987&w=468&lmt=1256373251&flash=10.0.22&url=http%3A%2F%2Fgeniuscook.com%2Fin-love-salad-san-valentino%2F&dt=1256375800030&prev_slotnames=1563847423&correlator=1256375799955&frm=0&ga_vid=1565232294.1256375800&ga_sid=1256375800&ga_hid=1298065850&ga_fc=0&u_tz=420&u_his=1&u_java=0&u_h=864&u_w=1152&u_ah=830&u_aw=1152&u_cd=32&u_nplug=7&u_nmime=20&biw=1152&bih=524&ref=http%3A%2F%2Fimages.google.co.id%2Fimgres%3Fimgurl%3Dhttp%3A%2F%2Fgeniuscook.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2008%2F02%2Fsan-valent.jpg%26imgrefurl%3Dhttp%3A%2F%2Fgeniuscook.com%2Fin-love-salad-san-valentino%2F%26usg%3D__U2HPQRM9Ds-FLAQRoVs7LASAJyg%3D%26h%3D411%26w%3D450%26sz%3D123%26hl%3Did%26start%3D136%26um%3D1%26tbnid%3DFh0UoRuikImIlM%3A%26tbnh%3D116%26tbnw%3D127%26prev%3D%2Fimages%253Fq%253Dgarnish%2526ndsp%253D20%2526hl%253Did%2526sa%253DN%2526start%253D120%2526um%253D1&fu=0&ifi=2&dtd=4&xpc=UTXcDtO8G3&p=http%3A//geniuscook.com" style="left: 0pt; position: absolute; top: 0pt;" vspace="0" width="468"></iframe></ins></ins> <br />
</div><div class="entry"> <img align="left" alt="Ingredients for Lovers Salad “San Valentino”" border="1" height="277" hspace="5" src="http://geniuscook.com/wp-content/uploads/2008/02/for-heart-avokado.jpg" title="Ingredients for Lovers Salad “San Valentino”" vspace="5" width="300" />In culinary, the flesh of a ripe <strong>avocado </strong>is used for cold dishes. Usually, lemon or lime juice is added to avoid oxidation that impairs the taste and appearance of this fruit. Avocado is just fabulous for cooking vegetarian dishes. This sour-sweet fruit tastes like pear and pumpkin (more like pear) and it also has the savor of conifers sap that gets stronger from its pit to the skin. The flesh of avocado supplies 118 kcal and contains <span id="more-325"></span>30% fat. Avocado goes well with tomatoes and <strong>shrimp</strong>. You can make this salad for <strong>romantic dinner</strong>, like for <strong>Saint Valentine’s Day</strong>. Get creative and arrange the salad on the avocado skin in a heart shaped form.<br />
<h3>Ingredients for Lovers Salad “San Valentino”</h3>1 avocado<br />
3 tomatoes<br />
200 g shell <strong>shrimps</strong><br />
5 quail eggs<br />
Lemon juice of a half lemon<br />
3 bay leaves<br />
1 onion<br />
Salt to taste<br />
<h3>Recipe of Lovers Salad “San Valentino”</h3><ul><li>Boil eggs, peel and chop finely.</li>
<li> Wash avocado and cut along. Remove pit and use spoon to take out flesh.</li>
<li> Sprinkle with <strong>lemon </strong>juice to avoid oxidation.</li>
<li> Mash the flesh with a fork or cut into small dices.</li>
<li> Boil shrimps with bay leaves and remove shells.</li>
<li> Finely chop <strong>shrimps </strong>and save a few of them for garnishing.</li>
<li> Cut onion and tomatoes (save one tomato for garnishing) into small dices.</li>
<li> Combine avocado flesh, <strong>eggs</strong>, tomatoes, onion and shrimps.</li>
<li> Add salt to taste and mix everything together.</li>
<li> Fill halves of avocado with the salad.</li>
<li> Garnish with greens, <strong>tomatoes </strong>and shrimp.</li>
</ul><img align="middle" alt="Ready Lovers Salad “San Valentino”" border="1" height="411" hspace="5" src="http://geniuscook.com/wp-content/uploads/2008/02/san-valent.jpg" title="Ready Lovers Salad “San Valentino”" vspace="5" width="450" /><br />
</div>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-42227660218861337632009-10-24T02:18:00.000-07:002009-10-24T02:18:18.453-07:00How to Garnish<h1><span class="articleTitle">How to Garnish </span></h1><div class="articleByLine"><br />
<a href="http://recipes.howstuffworks.com/hsw-contact.htm"></a><br />
</div><div class="poweredBy bigLift"> <div class="poweredByOuter"><span class="noHoverDecoration"><a href="http://www.howstuffworks.com/"><span class="poweredByInner">powered by </span></a></span><a class="noHoverDecoration" href="http://www.howstuffworks.com/"><img border="0" src="http://static.howstuffworks.com/en-us/recipes/tlc/tlc-powered-by-hsw.gif" /></a></div></div><div class="module article"> <div class="content"> <!-- google_ad_section_start(name=content) --> <div style="clear: both;"> <div class="lineRight"> <div class="relatedVideoBox"> <div class="item"> <div class="title">Food Videos</div><center> <div class="thumbnailBox"> <a href="http://tlc.discovery.com/videos/cooking/" omni="Article : Featured Video : Video : Page 6" omnivars=""><img alt="Food Videos" border="0" src="http://static.howstuffworks.com/en-us/recipes/tlc/tlc-cooking-video-generic-thumb.gif" title="Food Videos" /></a> </div></center> <ul class="plain"><li><a href="http://tlc.discovery.com/videos/cooking/" omni="Article : Featured Video : More Videos : Page 6" omnivars="">More Food Videos »</a></li>
</ul><div class="videoOverlay"> <a href="http://tlc.discovery.com/videos/cooking/" omni="Article : Featured Video : Video : Page 6" omnivars=""><img src="http://static.howstuffworks.com/en-us/recipes/tlc/tlc-play-video-overlay.gif" /></a> </div></div></div></div><div style="margin-bottom: 10px;"> <br />
<script src="http://w.sharethis.com/button/sharethis.js#publisher=3ce45d5b-09bf-41cd-a9c7-475be544aa12&type=website&button=false" type="text/javascript">
</script> <script type="text/javascript">
var shared_object = SHARETHIS.addEntry({
title: "How to Garnish",
url: "http://rd.howstuffworks.com/go?mkcpgn=st1&url=http%3A%2F%2Frecipes.howstuffworks.com%2Fhow-to-garnish-cooking6.htm"
});
shared_object.attachButton(document.getElementById("ck_sharethis"));
shared_object.attachChicklet("yahoo_buzz", document.getElementById("ck_ybuzz"));
shared_object.attachChicklet("facebook", document.getElementById("ck_facebook"));
shared_object.attachChicklet("digg", document.getElementById("ck_digg"));
</script> </div><div class="pageList"> <h3>Inside this Article</h3><ol class="column" type="1"><li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Garnishing</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking1.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Tools for Garnishing</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking2.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Citrus Garnishes</a></li>
</ol><ol class="column" start="4" type="1"><li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking3.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Fans, Flowers, and Butterfly Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking4.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Chocolate Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking5.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Bell Pepper Garnishes</a></li>
<li class="articleTOCSeeMore"><a class="articleTOCSeeMore" href="" omni="Article : See More TOC : Page 6" onmouseover="">See more »</a> <ol class="articleTOCSeeMore plain" start="7" style="display: none; position: absolute;" type="1"><li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking6.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Carrot Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking7.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Cucumber and Zucchini Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking8.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Vegetable Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking9.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Fruit Basket Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking10.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Dairy Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-garnish-cooking11.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">Bacon Garnishes</a></li>
<li><a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-prep-methods-and-techniques-channel.htm" omni="Article : Top TOC : Page 6" omnivars="">See all Prep Methods & Techniques articles</a></li>
</ol></li>
</ol></div></div><div class="articleBody"> <h1 class="articlePageTitle">Carrot Garnishes</h1><!-- dtl_id=326916 //--> <span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Colorful carrots, crunchy peppers, and rotund radishes are just a few of the versatile vegetables that lend themselves to the art of food presentation.</span></span> <br />
<table align="right" bgcolor="#eef4f6" border="1" cellpadding="3" cellspacing="0" height="33" style="width: 22px;"><tbody>
<tr> <td><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"></span> <ul style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></li>
</ul></td></tr>
</tbody></table><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Here are instructions for a garden's worth of garnishes that will make your reputation as a creative cook really grow. We'll talk about the different carrot garnishes.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold; text-decoration: underline;">Carrot Curls</span><br />
<br />
Perk up a bowl of rice pilaf by trimming it with several carrot curls. <br />
Turn an ordinary club sandwich into a company combo by spearing it with a small wooden skewer laced with a carrot curl. <br />
<br />
One of the best ways to add color to broth-based soups is to float a carrot curl in each serving.<br />
<br />
<span style="text-decoration: underline;">To make carrot curl garnishes:</span><br />
</span></span> <ol><li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Peel carrot with vegetable peeler; place on cutting board. Cut off ends with paring knife; discard tops.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut off ends of carrot with paring knife." border="0" height="196" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-93.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut off ends of carrot with paring knife.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Cut paper-thin lengthwise strips from carrot with vegetable peeler.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut paper-thin strips when making carrot curl garnishes." border="0" height="202" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-94.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut paper-thin strips.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Roll up strips into curls; secure with wooden toothpicks. Place carrot curls in ice water to chill thoroughly. Remove from water; drain well.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Roll up strips into curls." border="0" height="198" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-95.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Roll up strips into curls.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Carefully remove toothpicks before using.<br />
<br />
</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Garnish as desired.</span></span></span> <br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Garnish with Carrot Curls." border="0" height="190" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-96.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Garnish with Carrot Curls.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
</ol><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold; text-decoration: underline;">Carrot Flowers</span><br />
<br />
Coax the children into eating their carrots by cutting the carrots into flowers. You can even make their favorite flower, such as black-eyed Susans or daisies.<br />
<br />
<span style="text-decoration: underline;">To make carrot black-eyed Susan flower garnishes:</span><br />
</span></span> <ol><li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Peel carrot with vegetable peeler; place on cutting board. Cut off ends with paring knife; discard ends. Cut carrot in half crosswise.</span> <br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut carrot in half crosswise." border="0" height="201" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-97.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut carrot in half crosswise.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Cut out a thin, shallow lengthwise wedge from side of carrot. Lift out wedge with tip of knife; discard wedge.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Lift out carrot wedge with tip of knife." border="0" height="198" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-98.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Lift out carrot wedge with tip of knife.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Give carrot a quarter turn. Cut out another wedge, as directed in step one. Repeat, turning and cutting two more times.<br />
<br />
</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Cut carrot halves crosswise into 1/4-inch thick slices.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut carrot halves crosswise." border="0" height="198" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-99.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut carrot halves crosswise.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Sprinkle chopped capers or caviar onto center of each carrot flower. Use chives or thin strips of green onion tops for stems and cilantro or parsley sprigs for leaves. <br />
<br />
</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Garnish as desired.</span></span> <br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Garnish with Black-Eyed Susan Flowers." border="0" height="184" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-100.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Garnish with Black-Eyed Susan Flowers.</strong></span><br />
</center></td></tr>
</tbody></table></li>
</ol><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="text-decoration: underline;">To make carrot daisy garnishes:</span><br />
</span></span> <ol><li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Peel carrot with vegetable peeler; place on cutting board. Cut off ends with paring knife; discard ends, as pictured above. Cut carrot into 1/2-inch-long pieces.</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">For each flower, set one carrot piece upright on board. Place the apple cutter/corer directly over the center of the carrot piece. Press down firmly and evenly, stopping about 1/2 inch from bottom.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Press down firmly and evenly." border="0" height="183" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-101.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Press down firmly and evenly.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Push down on the carrot piece with your thumbs as you remove apple cutter/corer. <br />
<br />
</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Carefully cut out center core of carrot at the base with tip of paring knife. Fill center of each flower with a black olive.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut out carrot core with a paring knife when making carrot flower garnishes." border="0" height="199" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-102.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut out carrot core with a paring knife.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Garnish as desired.</span></span> <br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Garnish with Carrot Daisies." border="0" height="196" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-103.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Garnish with Carrot Daisies.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
</ol><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold; text-decoration: underline;">Carrot Stars</span><br />
<br />
Create colorful canapes by spreading cracker or party rye bread slices with your favorite cheese spread. Top with carrot stars.<br />
<br style="text-decoration: underline;" /><span style="text-decoration: underline;">To make carrot star garnishes:</span><br />
</span></span> <ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><span style="font-size: x-small;">Peel carrot with vegetable peeler; place on cutting board. Cut the carrot with a paring knife at the spot where carrot begins to have a diameter of less than 1/2 inch. Discard thin end. Cut off stem end of carrot and discard. <br />
<br />
</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Stand carrot on wide flat end. Cut a thin lengthwise slice from one side of carrot piece.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut a thin slice lengthwise." border="0" height="202" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-104.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut a thin slice lengthwise.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Repeat four more times, turning carrot slightly after each cut, to make a pentagon shape with five equal sides.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Repeat four more times." border="0" height="200" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-105.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Repeat four more times.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Cut a groove in center of each flat side using citrus stripper or tip of vegetable peeler. Cut carrot crosswise into thin slices with paring knife to form stars.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Cut carrot with a paring knife to form stars." border="0" height="200" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-106.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Cut a groove in the center of carrot.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Garnish as desired.</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><center><img alt="Garnish with Carrot Stars." border="0" height="194" src="http://static.howstuffworks.com/gif/how-to-garnish-cooking-107.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<strong>Garnish with Carrot Stars.</strong></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
</ol></div></div></div>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-15314880911163485042009-10-24T02:09:00.001-07:002009-10-24T02:09:23.663-07:00Garnishes 2Their <a href="http://www.carvinginstitute.com/index.html" target="_blank">website</a> says the following about their carvings: “The ancient art of Kae Sa Luk – Thai fruit and vegetable carving adds <a class="kLink" href="http://quazen.com/arts/visual-arts/everyday-art-incredibly-edible-food-art/#" id="KonaLink0" style="position: static; text-decoration: underline ! important;" target="undefined"><span style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;"><span class="kLink" style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;">beauty</span></span></a> and immense value to every dish. It is the culmination of over seven centuries of history and heritage. Body and mind are focused on the conception and creation of ephemeral works of sheer exquisiteness.”<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2029202812afbca2e6d1_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2163/2029202812_afbca2e6d1.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
Here is a picture of a carved slice of carrot. All of the pictures here are made up of edible fruit and vegetable carvings. This carrot slice can be used as a garnish for any dish or for part of a larger food sculpture.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/20289014468c5b6488d1_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2133/2028901446_8c5b6488d1.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This edible garnish carved leaf is made of pumpkin. The ingenuity of the three dimensional carving of this garnish is incredible and shows how the smallest thing can be full of detail.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2028494199761ba69d93_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2096/2028494199_761ba69d93.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This large edible centerpiece shows how all of the smaller pieces fit into the big picture. The incredibly detailed fruit and vegetables make the perfect centerpieces for weddings and banquets. I can’t imagine anyone actually eating something so pretty though.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/202850389736ede8d9be_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2196/2028503897_36ede8d9be.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
These incredibly realistic roses and leaves are carved into the face of a watermelon. All of the various colours of the skin and flesh of the fruit are used in this sculpture to make the roses seem even more believable. The dark green of the skin just pokes through on the edges of the leaves.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/202845022149c21edf53_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2044/2028450221_49c21edf53.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
Here are two other versions of roses and leaves carved into watermelons. They are absolutely amazing in their symmetry and complexity. I wonder how long it would take to carve one of these…<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2027950545282ace8ece_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2204/2027950545_282ace8ece.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This honeydew melon is carved in it’s entirety into amazing petals and leaves. This is reminiscent of ancient Japanese ivory carvings in it’s level of detail and layering of the sculpted edges. Definitely a work of art!<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2028804026d0c0968624_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2036/2028804026_d0c0968624.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
The food carvings also are used to make the serving vessels for the food itself. This intricately carved pumpkin makes a perfect bowl and lid using the stem as a handle. And I thought it was creative to use mini pumpkins to serve soup in! This definitely puts my creativity in perspective (lol).<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/20287698666cbcc65d9d_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2075/2028769866_6cbcc65d9d.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This serving dish is also made up of a carved pumpkin. The fish’s scales on this dish are especially amazing to me. You can just imagine the scales twisting and turning as the fish swim in the water.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/20287904785ba1df334e_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2156/2028790478_5ba1df334e.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This taro serving vessel uses the white colour and texture to perfectly imitate a conch shell. The food filling the opening is reminiscent of Thanksgiving day gourds bursting with colours, textures and flavours.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/20279624514a7bb26c3b_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2108/2027962451_4a7bb26c3b.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This pumpkin bowl stretches it’s wings to encircle the candies within. The Institute definitely seems to have an amazing amount of skill in carving birds into vegetables as seen in the following pictures.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/202857021200504677a5_1.jpg" /><br />
<div class="single-prev-next-float" style="float: left; margin-bottom: 10px; margin-right: 10px;"> <div class="single-prev-next-title">Read more in <a href="http://quazen.com/category/arts/visual-arts/" rel="category tag" title="View all posts in Visual Arts">Visual Arts</a></div><div class="single-prev"><a href="http://quazen.com/arts/visual-arts/banksy-storms-new-orleans-banksy-vs-the-grey-ghost/">« Banksy Storms New Orleans: Banksy Vs. the Grey Ghost</a></div><div class="single-next"><a href="http://quazen.com/arts/visual-arts/what-is-deviantart-you-ask/">What is Deviantart You Ask? »</a></div></div><a href="http://farm3.static.flickr.com/2329/2028570212_00504677a5.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This peacock carving uses the colour of three different vegetables to <a class="kLink" href="http://quazen.com/arts/visual-arts/everyday-art-incredibly-edible-food-art/#" id="KonaLink1" style="position: static; text-decoration: underline ! important;" target="undefined"><span style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;"><span class="kLink" style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;">make </span><span class="kLink" style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;">up</span></span></a> the incredible plumage of the familiar creature. The taro making up the body of the bird has a speckled appearance while the carrots and whatever the yellow veggie is (?) are in stark contrast. The beautifully carved feathers must have taken up a huge amount of time. Imagine having this as a centerpiece on your table for Thanksgiving!<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2027650313df3249f460_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2112/2027650313_df3249f460.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
These three stunning peacock carvings are made of pumpkin, taro and carrot. Not even Martha Stewart has such an incredibly edible piece of art!<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/20285497306545230118_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2350/2028549730_6545230118.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This beautifully sculpted bird displays its tail feathers in an array of colour. I am unsure what food was used to carve this but it is definitely gorgeous!<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2036278459c7a7690a99_1.jpg" /><br />
<a href="http://farm3.static.flickr.com/2339/2036278459_c7a7690a99.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This watermelon shows a fierce dragon carving on it’s face. The rippling flames extending from it’s body spread beautifully across the melon.<br />
<img alt="" src="http://images.stanzapub.com/readers/2008/10/09/2031489528d4c080f862_1.jpg" /><br />
<script type="text/javascript">
var playerSeed = new PlayerSeed('SmartPlayer');
playerSeed.sid = 332;
playerSeed.width = '300';
playerSeed.height = '250';
playerSeed.videoControlDisplayColor = '#F2F2F2';
playerSeed.overlay= true;
playerSeed.autoStart= false;
playerSeed.cbCustomID = '5min-companion-ad';
playerSeed.hasCompanion=true;
//playerSeed.Load();
</script> <a href="http://farm3.static.flickr.com/2015/2031489528_d4c080f862.jpg?v=0" target="_blank">Image Source</a><br />
This last picture is definitely my favourite. This beautifully deceptive floral arrangement is entirely edible (except for the leaves). The flowers are incredibly real and are more likely to make the viewer stop to smell them than to grab a bite!<br />
These pieces are stunning and definitely worthy of a <a class="kLink" href="http://quazen.com/arts/visual-arts/everyday-art-incredibly-edible-food-art/#" id="KonaLink2" style="position: static; text-decoration: underline ! important;" target="undefined"><span style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;"><span class="kLink" style="color: rgb(89, 132, 167) ! important; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14.6667px; font-weight: 400; position: static;">gallery</span></span></a> showing. This institute has some incredibly gifted teachers and students able of turning a tabletop into a portrait of delicious beauty. I can’t get over how realistic some of the carvings are and I find it very hard to believe anyone would ruin them by eating them!<br />
To see some more extraordinary art made of “mundane” materials, please check out some of my other articles:<br />
1. http://www.quazen.com/Arts/Visual-Arts/Everyday-Art-Garbage-Cans.260681<br />
2. http://www.quazen.com/Arts/Visual-Arts/Everyday-Art-Chairs.271161<br />
3. http://www.quazen.com/Arts/Visual-Arts/Artistic-Recycling-Tea-Bags.262599<br />
4. http://www.quazen.com/Arts/Visual-Arts/Artistic-Recycling-Egg-Cartons.265553<br />
5. http://www.quazen.com/Arts/Visual-Arts/Artistic-Recycling-3-Plastic-Bottles.274589Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-78750123110681710582009-10-24T02:07:00.000-07:002009-10-24T02:07:07.945-07:00Garnishes<h2><a href="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/index.htm">美食专栏</a> → <a href="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/index.htm">美食小知识</a></h2><h2 class="style3">巧用黄瓜和意瓜做装饰(Cucumber and Zucchini Garnishes),ZT</h2><span style="font-size: x-small;"><span>Spice up everything from plain tomatoes to seafood bisque by using cucumber garnishes. Cucumbers make great garnishes.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span><br />
There is a lot of cutting involved, but cucumbers hold up well and are easy to manipulate. Zucchinis can be used interchangeably in many of the cucumber garnishes.<br />
<br />
<span class="style7"><strong>Cucumber Twists</strong></span><strong><br />
</strong><br />
Brighten a Thai dish using these easy garnishes. You can also twist a slice of cucumber and slip it onto a platter or pan-fried pork chops.<br />
<br />
One popular method of using this type of garnish is to use it as the centerpiece of a platter. Surround with salami or ham, cheese cubes, hard-cooked egg wedges and olives or peppers.<br />
<br />
To make cucumber twist garnishes:<br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /></span></span><ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><span style="font-size: x-small;">Place a small cucumber on cutting board. Cut off ends of cucumber with utility knife; discard ends. Diagonally cut cucumber into thin slices.</span><br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Diagonally cut cucumbers." border="0" height="189" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-108.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Diagonally cut cucumbers.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Cut slit through each slice just to center.</span><br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Cut slit through each slice." border="0" height="200" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-109.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Cut slit through each slice.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Holding each slice with both hands, twist ends in opposite directions. Place on plate or food to secure in position.</span><br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Twist slice in opposite directions when making cucumber twist garnishes." border="0" height="183" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-110.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Twist slice in opposite directions.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<span style="font-size: x-small;">
<li>Garnish as desired.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Garnish with Cucumber Twists." border="0" height="190" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-111.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Garnish with Cucumber Twists.</b></span><br />
</center></td></tr>
</tbody></table></li>
</span></ol><span><span style="font-size: x-small;"><strong>Variation</strong>: Substitute lemon, lime, or orange slices for diagonally cut cucumber slices; continue as directed. <br />
<br />
<span class="style7"><strong>Cucumber Ribbons</strong></span><br />
<br />
Even an ordinary dish can become company fare if you dress it up by spiraling a few cucumber ribbons the serving plate.<br />
<br style="text-decoration: underline;" /><span class="style7">To make cucumber ribbon garnishes:</span><br />
</span></span><ol><span style="font-size: x-small;">
<li>Place cucumber on cutting board. Cut off ends with paring knife; discard ends. Cut thin lengthwise strips from cucumber with vegetable peeler, making sure there is a line of green peel on both sides of each strip. Continue cutting strips until you reach seeds.<br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Cut thin strips from cucumber, leaving a line of green peel." border="0" height="198" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-112.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Cut thin strips from cucumber, <br />
leaving a line of green peel.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Turn cucumber, leaving about 1/2 inch of green peel before starting next strip. Repeat cutting of strips. Repeat turning and cutting once more. <br />
<br />
</li>
<li>If desired, trim edges of cucumber strips to straighten sides. Place strips in ice water to chill thoroughly. Remove from water; drain well. <br />
<br />
</li>
<li>Gently gather cucumber strips with fingers to form decorative ruffle. Place on desired food or plate to secure.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Gather cucumber ribbon garnishes into decorative ruffles." border="0" height="199" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-113.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Gather into a ruffle.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Garnish as desired. <table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Garnish with Cucumber Ribbons." border="0" height="200" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-114.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Garnish with Cucumber Ribbons.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
</span></ol><span><span class="style7"><span style="font-size: x-small;"><strong>Zucchini Flowers</strong></span></span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
For an elegant plate, accent the center of a fish dish with a zucchini garnish.<br />
<br />
<span class="style7">To make zucchini flower garnishes:</span><br />
</span></span><ol><span style="font-size: x-small;">
<li>Place zucchini on its side on cutting board. Cut off both ends with paring knife; discard ends.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Cut off ends of zucchini with paring knife." border="0" height="182" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-115.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Cut off ends of zucchini with paring knife.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Cut thin lengthwise slices from zucchini with vegetable peeler, making sure there is green peel on both side of each strip. Continue cutting slices until you reach seeds.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Peel thin strips, retaining the green lines when making zucchini flower garnishes." border="0" height="184" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-116.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Peel thin strips, retaining the green lines.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Turn zucchini and continue cutting slices, always making sure there is green peel on both sides of each slice. Turn one more time; repeat.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Turn zucchini and continue cutting." border="0" height="183" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-117.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Turn zucchini and continue cutting.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Cut ends off slices with paring knife to make an even edge.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Cut off ends for an even edge." border="0" height="200" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-118.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Cut off ends for an even edge.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Make additional cuts about 1/16 inch apart along one edge of each slice, cutting almost to opposite edge.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Make additional cuts in the zucchini." border="0" height="200" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-119.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Make additional cuts in the zucchini.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Roll up each slice.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Roll up each slice." border="0" height="185" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-120.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Roll up each slice.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li>Insert small piece of wooden toothpick through each base to secure rolls.<br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Insert a toothpick to secure rolls when making zucchini flower garnishes." border="0" height="183" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-121.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Insert a toothpick to secure rolls.</b></span></center></td></tr>
</tbody></table></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Garnish as desired.</span><br />
<table align="center" cellpadding="3" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td><center><img alt="Garnish with Zucchini Flowers." border="0" height="196" src="http://www.misandao.net/3.%20Gourmet%20Series/3.3%20Food%20Knowledge/Pics/how-to-garnish-cooking-122.jpg" width="200" /><span><br />
©2006 Publications International, Ltd.<br />
<b>Garnish with Zucchini Flowers.</b></span><br />
</center></td></tr>
</tbody></table></li>
</span></ol><span><span style="font-size: x-small;"><strong>Variation:</strong> Substitute yellow summer squash for zucchini. Continue as directed.<br />
<br />
There's a whole salad of vegetables left for garnishes. Learn about vegetable garnishes in the next section.<br />
<br />
更多食物装饰技巧,请点击:<a href="http://recipes.howstuffworks.com/how-to-prep-methods-and-techniques-channel.htm">http://recipes.howstuffworks.com/how-to-prep-methods-and-techniques-channel.htm</a></span></span>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-77604150555513676612009-10-24T01:12:00.000-07:002009-10-24T01:12:19.699-07:00macam2 resep kerupuk<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="center" colspan="4" width="100%"><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="center" width="25%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">KRUPUK SINGKONG</span></td> <td align="center" width="25%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">KRUPUK RENGGINANG EBI</span></td> <td align="center" width="25%"> <span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">KRUPUK IKAN</span></td> <td align="center" width="25%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">KRUPUK PULI</span></td> </tr>
<tr> <td width="25%"><img border="0" src="http://www.tabloid-nakita.com/photo/07330menu01.jpg" /></td> <td width="25%"><img border="0" src="http://www.tabloid-nakita.com/photo/07330menu02.jpg" /></td> <td width="25%"><img border="0" src="http://www.tabloid-nakita.com/photo/07330menu03.jpg" /></td> <td width="25%"><img border="0" src="http://www.tabloid-nakita.com/photo/07330menu04.jpg" /></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="25%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan:</span></b> <span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 750 g singkong, kupas, parut</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 20 tangkai daun kucai, iris halus</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> minyak untuk menggoreng</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bumbu Halus:</span></b> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 4 btr bawang merah</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 4 siung bawang putih</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 2 bh cabai merah</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdt ketumbar</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdt garam</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cara Membuat:</span></b> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Aduk bumbu halus, singkong ,dan daun kucai.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Ambil 2 sdm adonan, tempel dan tipiskan di tutup panci.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Didihkan air di dalam panci, tutupkan tutup panci. Diamkan hingga adonan bening. Angkat - Jemur sampai kering di bawah terik matahari.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Panaskan minyak, goreng kerupuk singkong. Simpan dalam wadah kedap udara.</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk 8 porsi</span> </b><br />
<div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nilai gizi per porsi:</span></b> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Energi: 159 Kal</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Protein: 1,1 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Lemak: 2,8 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbohidrat: 32,5 g</span><br />
</div></td> <td valign="top" width="25%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan:</span></b> <span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 Kg ketan, cuci dan rendam selama 24 jam, tiriskan</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 3 siung bawang putih, cincang halus dan goreng kering</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 20 g gula pasir</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdm garam</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 100 g ebi, rendam, tiriskan, sangai, haluskan</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1/2 sdt paprika</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdt oregano</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 600 ml minyak goreng</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cara Membuat:</span></b> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Campur ketan, bawang putih goreng, gula, garam, dan bahan lain dalam panci dan masukkan air hingga 1 cm lebih dari tinggi ketan. Aduk rata dan masak dengan api sedang hingga ketan matang. Angkat dan biarkan agak sedikit dingin.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Keluarkan ketan dari panci dan ratakan pada permukaan talenan yang cukup lebar. Potong-potong menurut selera atau bisa dicetak dengan cetakan kue yang berdiameter 5 cm. Jemur hingga kering.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Goreng rengginang dalam minyak panas</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk 20 porsi</span> </b><br />
<div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nilai gizi per porsi:</span></b> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Energi: 208 Kal</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Protein: 6,5 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Lemak: 1,5 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbohidrat: 40,7 g</span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tip</span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kerupuk rengginang merupakan kudapan tradisional populer. Karena diperuntukkan untuk balita sebaiknya difortifikasi atau ditambahkan bahan yang tinggi nilai gizinya.</span></i><br />
</div></td> <td valign="top" width="25%"> <b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan:</span></b> <span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 800 g daging ikan tenggiri giling</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 800 ml air</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdm garam</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 800 g tepung tapioka</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 600 ml minyak goreng</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cara Memasak:</span></b> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Campur daging ikan tenggiri giling dengan air, garam, aduk hingga rata.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit, dan aduk terus hingga tidak lengket (seperti adonan martabak).</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Ambil adonan secukupnya, bentuk silinder seperti sosis.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Didihkan air dalam panci besar, masukkan adonan satu per satu hingga matang. Untuk mengetahui kematangannya, lihat bentuknya. Bila sudah membesar dan jika ditusuk dengan lidi mudah menembus, pertanda sudah matang. Angkat dan tiriskan. Jemur hingga teksturnya agak kenyal.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Potong melintang tipis, dan jemur di bawah terik sinar matahari hingga kering.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Panaskan minyak dan goreng hingga renyah.</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk 20 porsi</span> </b><br />
<div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nilai gizi per porsi:</span></b> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Energi: 234 Kal</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Protein: 7 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Lemak: 6,9 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbohidrat: 34,8 g</span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tip</span><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1. Saat menjemur kerupuk hindari terkena percikan air walau sedikit saja karena akan membuat mutu kerupuk jadi tidak sempurna.</span></i><br />
</div><i> </i><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">2. Kerupuk ikan ini dapat menjadi bahan dasar pempek lenjeran khas Palembang. Bedanya, untuk dijadikan kerupuk tingkat kekeringannya harus sempurna.</span></i><br />
</td> <td valign="top" width="25%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan:</span></b> <span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 500 g beras</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 200 g rebon, rendam, tiriskan, sangai, dan haluskan</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 4 siung bawang putih, haluskan</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdt merica bubuk</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 1 sdt gula pasir</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> 600 ml minyak goreng</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Cara Membuat:</span></b> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Masak beras hingga menjadi nasi. Haluskan hingga lembut, tambahkan bahan lain kecuali minyak, aduk rata hingga adonan mudah dibentuk.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Bentuk persegi empat atau bulat, diamkan hingga agak padat. Kemudian, iris tipis dan jemur di bawah terik matahari hingga kering.</span> <br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: #fb7fbf;">*</span> Panaskan minyak dan goreng kerupuk puli hingga matang.</span> <br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk 10 porsi</span> </b><br />
<div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nilai gizi per porsi:</span></b> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Energi: 257 Kal</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Protein: 15,8 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Lemak: 2,8 g</span> <br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbohidrat: 39,8 </span><br />
</div></td></tr>
</tbody></table>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-58906010557919369922009-10-24T01:06:00.001-07:002009-10-24T01:06:45.388-07:00Keripik<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Keripik</h1><h3 id="siteSub"><br />
</h3><div id="jump-to-nav"><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keripik#searchInput"></a></div><!-- start content --> <b>Keripik</b> adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan" title="Makanan">makanan</a> ringan berupa irisan tipis dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umbi" title="Umbi">umbi</a>-umbian atau buah-buahan yang mengandung <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pati" title="Pati">pati</a>.<br />
Biasanya keripik melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula yang hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dominan&action=edit&redlink=1" title="Dominan (halaman belum tersedia)">dominan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asin" title="Asin">asin</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pedas&action=edit&redlink=1" title="Pedas (halaman belum tersedia)">pedas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manis" title="Manis">manis</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam" title="Asam">asam</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gurih" title="Gurih">gurih</a>, atau paduan dari kesemuanya. Beberapa contoh keripik misalnya:<br />
<ul><li>keripik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong" title="Singkong">singkong</a>,</li>
<li>keripik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang" title="Pisang">pisang</a>,</li>
<li>keripik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang" title="Kentang">kentang</a>,</li>
<li>keripik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar" title="Ubi jalar">ubi jalar</a>.</li>
</ul>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-66506208695212736442009-10-24T01:03:00.001-07:002009-10-24T01:03:42.178-07:00Kerupuk<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Kerupuk</h1><!-- start content --> <table cellspacing="5" class="infobox vcard" style="font-size: 90%; text-align: left; width: 25em;"><caption class="fn org" style="font-size: 130%; font-weight: bold;">Kerupuk</caption> <tbody>
<tr> <td colspan="2" style="text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kerupuk.jpg"><img alt="Kerupuk.jpg" height="188" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/32/Kerupuk.jpg/250px-Kerupuk.jpg" width="250" /></a><br />
<span>Kerupuk yang sudah digoreng</span><br />
</td> </tr>
<tr> <th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; text-align: center;">Asal</th> </tr>
<tr> <th><br />
</th> <td class="note"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><b>Kerupuk</b> atau <b>krupuk</b> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan" title="Makanan ringan">makanan ringan</a> yang dibuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adonan" title="Adonan">adonan</a> tepung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tapioka" title="Tapioka">tapioka</a> dicampur bahan perasa seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Udang" title="Udang">udang</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" title="Ikan">ikan</a>. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_matahari" title="Sinar matahari">sinar matahari</a> dan digoreng dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_goreng" title="Minyak goreng">minyak goreng</a> yang banyak.<br />
Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_goreng" title="Nasi goreng">nasi goreng</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gado-gado" title="Gado-gado">gado-gado</a>.<br />
Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur" title="Garam dapur">garam</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahan_pewarna_makanan&action=edit&redlink=1" title="Bahan pewarna makanan (halaman belum tersedia)">bahan pewarna makanan</a>, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vetsin" title="Vetsin">vetsin</a>.<br />
Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng.<br />
Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih dulu dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan berisi minyak goreng panas.<br />
Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sapi" title="Sapi">sapi</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerbau" title="Kerbau">kerbau</a> yang dikeringkan.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Jenis-jenis_kerupuk">Jenis-jenis kerupuk</span></h2><ul><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_udang&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk udang (halaman belum tersedia)">Kerupuk udang</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_ikan&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk ikan (halaman belum tersedia)">Kerupuk ikan</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_aci&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk aci (halaman belum tersedia)">Kerupuk aci</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemplang&action=edit&redlink=1" title="Kemplang (halaman belum tersedia)">Kemplang</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_bawang_putih&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk bawang putih (halaman belum tersedia)">Kerupuk bawang putih</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_bawang&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk bawang (halaman belum tersedia)">Kerupuk bawang</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_kulit&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk kulit (halaman belum tersedia)">Kerupuk kulit</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_mlarat&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk mlarat (halaman belum tersedia)">Kerupuk mlarat</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_gendar&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk gendar (halaman belum tersedia)">Kerupuk gendar</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerupuk_sanjai&action=edit&redlink=1" title="Kerupuk sanjai (halaman belum tersedia)">Kerupuk sanjai</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rengginang" title="Rengginang">Rengginang</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rempeyek" title="Rempeyek">Rempeyek</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rambak&action=edit&redlink=1" title="Rambak (halaman belum tersedia)">Rambak</a></li>
</ul>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-78766209387964621162009-10-18T01:58:00.000-07:002009-10-18T01:58:01.968-07:00Tips Membuat Garnish<div>Anda ingin membuat masakan yang istimewa dan berkesan? Ternyata, rasa yang lezat saja belum cukup. Anda perlu membuat masakan anda terlihat menarik. Sehingga, para penikmat masakan anda telah jatuh cinta pada pandangan pertama.<br />
<br />
Sebagaimana anda, untuk tampil menarik masakan juga membutuhkan hiasan. Tentu saja hiasan untuk masakan harus terbuat dari bahan yang bisa dimakan. Hiasan ini biasa dikenal dengan nama garnish. Berbagai macam buah dan sayuran segar dapat diolah menjadi garnish yang menarik. Seperti apel, anggur, tomat, jeruk, mentimun, cabai, wortel dan sayur serta buah lainnya. Nah, berikut ini saya coba menyajikan beberapa tips dalam membuat garnish<br />
Pilihlah buah dan sayuran yang berwarna kontras dengan masakan, agar garnish tidak tersamar oleh warna hidangan, misalnya, hidangan ikan diberi warna kuning atau oranye dari jeruk, steak daging diberi warna merah dari tomat, nasi goreng diberi warna hijau dari mentimun dan sebagainya.<br />
<br />
Buah dan sayur untuk garnish harus dipilih yang segar, tidak layu dan tidak ada sedikitpun bagian yang busuk. Kesegaran bahan sangat mempengaruhi bentuk garnish yang dihasilkan.<br />
<br />
Gunakan pisau yang tajam ditambah dengan beberapa perlengkapan penunjang sesuai kebutuhan, misalnya seperti gunting kecil, tusuk gigi, tusuk sate dan talenan.<br />
<br />
Potong dan irislah bahan dengan gerakan menggergaji. Jangan memotong dan mengiris langsung dengan satu gerakan saja. Hal ini perlu diperhatikan untuk memudahkan pengontrolan kedalaman potongan atau irisan sesuai yang dikehendaki.<br />
<br />
Jika tidak langsung digunakan, garnish yang sudah selesai dibuat dengan plastik, lalu simpan di lemari es agar tetap segar sampai saatnya digunakan<br />
Untuk mencapai bentuk garnish yang sempurna, anda bisa merendamnya dalam air dingin. Karena saat direndam dalam air yang dingin, garnish yang baru dibentuk akan menyerap air, sehingga secara otomatis ia akan mengembang. Penggaraman akan membuat sayuran dan buah menjadi lebih lunak.<br />
<br />
Membuat garnish tidak hanya membutuhkan bakat seni, tetapi yang dibutuhkan adalah kesabaran, ketekunan dan semangat untuk selalu belajar. Selain itu, kreatifitas juga dibutuhkan dalam hal ini. Pepatah lama pun berlaku, bahwa ala bisa karena biasa. Jadi anda harus rajin berlatih untuk membuat garnish. Gagal satu kali tidak boleh membuat anda patah semangat.<br />
<br />
Demikianlah beberapa tips dalam membuat garnish yang bisa kami sajikan untuk anda. Selamat mencoba, semoga bermanfaat!</div>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-19697984900481108402009-10-18T01:56:00.001-07:002009-10-18T01:56:40.026-07:00Pengertian, Fungsi dan Jenis Minuman<h2 class="date-header">Pengertian, Fungsi dan Jenis Minuman</h2><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 130%;"><b></b></span> <span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;"><b><u>Pengertian dan Fungsi Minuman</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pada pokoknya, minuman adalah setiap cairan yang dapat diminum kecuali obat-obatan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Adapun manfaat atau fungsi dari minuman tersebut adalah:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Untuk memuaskan/menghilangkan rasa haus</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Merangsang nafsu makan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. Untuk menambah tenaga</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. Untuk membantu penceranaan makanan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;"><b><u>Pengertian Fungsi dan Jenis Minuman Campuran</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Minuman campuran adalah suatu minuman yang merupakan hasil campuran dari sekurang-kurangnya dua jenis minuman yang berbeda. Dengan demikian minuman campuran tersebut ada yang beralkohol dan ada yang tidak beralkohol.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Supaya penampilan dari minuman campuran itu dapat lebih menarik pandangan dan selera minum, maka perlu diberi hiasan (garnish) di samping rasa, aroma dan warna, penghiasan ini berguna untuk menambah daya tarik dan penampilan minuman itu sendiri sehingga akan memperoleh nilai tambah.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Didalam perkembangannya banyak orang cenderung menyamakan pengertian minuman campuran (mixed drink) dengan cocktail padahal cocktail merupakan salah satu jenis minuman campuran, memang disadari cocktail lebih dikenal dari pada mixed drink, karena cocktail memiliki ciri khas dalam perkembangannya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Minuman campuran mempunyai fungsi tertentu bagi manusia pada umumnya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Adapun fungsi minuman campuran antara lain :</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Perangsang selera makan (Apperitif); Pada dasarnya minuman campuran yang memiliki rasa asam, pahit dan tidak manis (dry) berfungsi sebagai apperatif, diminum sebelum makan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Untuk penghilang dahaga; Minuman campuran yang dibuat dari minuman ringan (soft drink) dari sari buah, di sajikan dengan dingin.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. Sebagai penambah tenaga pada umum-nya minuman campuran yang memiliki rasa manis (mengandung kadar gula tinggi) berfungsi sebagai penambah tenaga, demikian pula yang mengandung alkohol.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. Untuk membantu pencernaan makanan (Degestif); Makanan daging yang lunak lebih mudah dicerna oleh perut dan untuk melunakkan daging dapat dipergunakan alkohol, seperti Port, Madeira dan minuman campuran lainnya yang terbuat dari anggur, spirits dan liqueurs.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Secara garis besarnya, minuman dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Minuman tak beralkohol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. Minuman beralkohol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;"><b><u>Minuman tak beralkohol</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Minuman yang tidak mengandung alkohol dapat pula dibedakan atas beberapa macam:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Air mineral</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Sari buah</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. Sari alami</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. Minuman ringan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. <b><u>Air mineral</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Air mineral ini didapat dari sumber mata air dalam tanah bumi, dan kadang-kadang berisi gas.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Air mineral ini tidak berwarna dan tidak berbau, air mineral ini sebaiknya disimpan dalam ruangan yang dingin dan juga diminum dalam keadaan dingin.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Contoh air mineral adalah: <b>Aqua, Ades dsb</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. <b><u>Sari Buah</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setiap buah-buahan dan juga sayur-sayuran dapat dipakai sari buahnya dengan cara memeras untuk mendapatkan airnya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Contoh sari buah</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Sari buah jeruk, sari buah anggur, sari buah tomat, sari buah nanas, sari buah papaya, sari buah wortel dsb.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Untuk menjaga agar sari buah tersebut tetap baik dan segar, maka sebaiknya disimpan dalam ruangan yang bersuhu dingin (10 C).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Sari buah ini sebaiknya diminum segar dan dingin, dan dalam banyak hal digunakan sebagai bahan pencampur untuk membuat minuman campuran (cocktail).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. <b><u>Sari Alami</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang dimaksudkan dengan sari alami adalah sari yang diperoleh dari tanaman tanpa ada campuran dari bahan pengawet dan umumnya dapat langsung diminum.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Misalnya: Air kelapa, air rotan, air bambu, air kaktus.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. <b><u>Minuman ringan</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang dimaksud Dengan minuman ringan adalah air yang dicampur dengan bahan-bahan mineral dan kemudian ditambahkkan dengan gas CO2.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Contoh minuman ringan :</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Air Soda, Tonic Water, Coca Cola, Fanta, Sprite, dsb.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;"><b><u>Minuman yang mengandung alkohol</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pada dasarnya minuman yang mengandung alkohol dapat dibagi dalam:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Minuman yang mengandung kadar alohol rendah</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang dimaksud dengan minuman yang me-ngandung kadar alkohol tinggi adalah minuman yang diukur pada 15 C kurang mengandung 15% kadar alkohol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">dan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. Minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang dimaksud dengan minuman yang mengandung kadar alkohol rendah adalah minuman yang diukur pada 15 C lebih mengandung 15% kadar alkohol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. <b><u>Minuman yang mengandung kadar alkohol rendah</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Didalam kelompok minuman yang mengandung kadar alkohol rendah ini antara lain adalah: Bir dan Anggur</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir dibuat melalui "brewing process" dari bahan bahan barly (malt), bunga hops, gula, ragi, air dan bahan penjernih.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir mengandung 9% kadar alkohol, air, CO2, mineral dan asam asaman, dan dijual dalam botol, kaleng maupun melalui "draguht beer instalation pump".</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Beberapa contoh bir antara lain:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir Bintang dalam botol besar</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir Bintang dalam botol kecil</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir Bintang Draught dan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Bir Hitam; Guiness</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Penyajian bir ini harus mendapatkan perhatian baik dari Bartender maupun dari pramusaji.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas yang dipergunakan untuk penyajian bir adalah : Beer Mug yaitu gelas yang bertelinga dengan ukuran 16 oz.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas yang dipergunakan harus gelas yang sudah didinginkan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Umumnya untuk menyajikan bir dengan baik adalah dengan cara mendinginkan gelas bir tersebut.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setelah botol bir dibuka maka pramusaji harus segera membawa bir tersebut kepada tamu.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pada waktu menuangkan bir kedalam gelas maka harus diperhatikan bahwa gelas tersebut harus miring.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Maksudnya agar tidak akan terjadi kelimpahan busa.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Oleh sebab ini maka pencucian gelas bir tidak dicampur dengan pencucian gelas gelas yang lain di tempat pencucian.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas bir ini sebaiknya dicuci dengan mempergunakan campuran soda khusus untuk pencucian gelas.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Minuman Campuran (Mixed Drinks) dapat dibagi dalam 7 kelompok jenis minuman campuran yang didasarkan dari cara pembuatannya dan bahan yang dipergunakan untuk membuat minuman campuran ini</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. <b><u>Squashes</u></b> yaitu Sari buah + Minuman Ringan yang mengandung CO2</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. <b><u>Highball</u></b> yaitu Liqeur dan atau Spirits + Sari buah + Minuman Ringan <b>Tanpa Citrus (lime, orange dsb)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">3. <b><u>Collins</u></b> yaitu <b>Gin</b> atau <b>Whiskey + Sari Buah + Syrop + </b>Soda Water</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">4.<b> <u>Punch</u> </b>yaitu<b> </b>Rhum<b> + Sari Buah + Soda Water</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">5.<b> <u>Slings</u> </b>yaitu<b> </b>Dua macam <b>atau lebih</b> Sari buah + Minuman Beralkohol + Syrup buah (Grenadine) + Air Soda</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">6. <b><u>Sour</u></b> yaitu Minuman Keras (umumnya Whiskey) + <b>Sari Buah JERUK NIPIS</b> + <b>Soda Water</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">7. <b><u>Cocktail</u></b> yaitu Percampuran beberapa Liqeur dan atau Spirits</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial;"><b>TATACARA MENYAJIKAN <i>WINE</i></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pada saat akan menyajikan <i>wine</i> maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">I. <b>Persiapan (<i>Mise en place</i>)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Persiapan di <i>pantry</i></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. Persiapan peralatan</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">3. Persiapan dimeja</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">4. Persiapan gelas</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">II. <b>Pembukaan botol</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Pembukaan botol langsung diatas meja</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. Pembukaan botol dalam keranjang</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">3. Pembukaan botol dalam tempat pendingin</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">III. <b>Penyobaan</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">IV. <b>Penyajian</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">V. <b>Penambahan</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Penambahan dari botol yang sama</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. Penambahan dari botol yang berbeda</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">3. Penambahan jenis anggur yang lain</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">VI. <b><u>Kecelakaan</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;"><b>I. Persiapan (<i>Mise en place</i>)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">1. Persiapan di gudang anggur atau <i>pantry</i></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pada setiap persiapan untuk penyajian <i>wine</i> maka bertitik tolak dari tempat <i>wine</i> tersebut disimpan sebelum disajikan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Dihotel dan restoran mewah <i>wine</i> tersebut disimpan digudang khusus pada bagian tata hidangan atau di <i>pantry</i>.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Botol botol <i>wine</i> tersebut selalu harus diletakkan dalam keadaan tertidur. Hal ini adlah untuk menghidari terjadinya pengeringan pada gabus, yang akan berakibat rusaknya gabus pada saat botol dibuka.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">tempat penyimpanan botol botol <i>wine</i> ini harus mendapatkan perhatian, karena apabila suhu terlalu panas, maka akan dapat berakibat sangat fatal pada mutu <i>wine</i> itu.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Suhu yang terlalu panas akan dapat berakibat pula pada proses peragian lanjutan dalam botol <i>wine</i> tersebut. Yang mana dapat berakibat pada berubahnya struktur kimia <i>wine</i> menjadi cuka.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Suhu tempat penyimpanan ini disarankan untuk berada pada 8 - 10 C. Tidak disarankan untuk menyimpan <i>wine</i> dalam jangka waktu yang lama dalam lemari es. Penyimpanan <i>wine</i> pada suhu yang rendah untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan <i>wine</i> menjadi <i>buta</i>; yaitu keadaan dimana kejernihan <i>wine</i> tersebut berkurang dan aroma yang dikandungnya menurun dengan drastis.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">2. <b><u>Persiapan peralatan</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Persiapan peralatan yang diperlukan untuk menyajikan <i>wine </i>adalah:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Pembuka botol anggur</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Serbet botol (<i>bottle cloth</i>)</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. Lepek pengicip anggur (E: <i>Winetest-saucer</i>; F: <i>tastevin</i>)</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. Keranjang botol anggur (khusus untuk <i>wine</i> merrah yang berumur</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">e. Tempat pendinginan (khusus untuk <i>wine</i> putih, dadu dan ber-gas)</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">f. Gelas pengicip perdana</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">g. Piring Kecil</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. <b>Pembuka botol anggur.</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Ada beberapa bentuk pembuka botol anggur. Yang umumnya dipergunakan adalah yang berbentuk spiral dengan pengait pembuka </span><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 78%;">(lihat gambar 1).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Pembuka botol anggur yang sering pula dipergunakan adalah yang berbentuk suntik-pompa. Dimana kedalam botol tersebut disuntukkan jarum panjang, yang mana kemudian dipompakan udara masuk kedalam botol. Sehingga gabus akan terangkat secara perlahan lahan keluar. Alat ini dapat dipergunakan untuk membuka botol anggur <i>muda</i>. Untuk anggur yang sudah berumur tidaklah disarankan mempergunakan alat ini, karena akan berakibat pada <i>depo</i> (yaitu ampas peragian yang tersisa didalam botol) akan membaur kembali dengan <i>wine</i>; yang mana akan berakibat ke<i>butaan</i> pada <i>wine</i></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. <b>Serbet botol (<i>bottle cloth</i>)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Serbet botol dipergunakan untuk membersihkan botol anggur <b>bagian mulut botol</b> saja setelah botol dibuka.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Serbet ini dilipat lipatan tiga dan diletakkan dapa leher botol setelah botol diperlihatkan kepada tamu atau tuan rumah sebelum disajikan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Warna serbet ini disarankan berwarna putih.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. <b>Lepek pengicip anggur (E: <i>Winetest-saucer</i>; F: <i>tastevin</i>)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Alat ini dipergunakan untuk mengicip <i>wine</i>. Bentuknya seperti cawan yang ceper dengan beberapa lekukan didalamnya dan umumnya hanya dikalungkan pada leher dengan rantai dan umumnya hanya dipergunakan oleh seorang <i>sommelier</i> yang berpengalaman.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Kegunaan alat ini adalah untuk mempercepat oksidasi (memberikan O<sub>2</sub>) pada <i>wine</i>. Dengan memutarkan sedikit <i>wine</i> didalam lepek ini kedian diputarkan secara perlahan-lahan. Melalui lekukakan-lekukan yang terdapat pada dasar <i>tastevin</i> ini maka terjadi gelombang gelombang yang memasok udara kedalam <i>wine</i>.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Dengan cara ini maka semua <i>bouquet</i> dan aroma yang dikandung oleh <i>wine</i> tersebut akan keluar. Seoang ahli pengicip anggur akan segera mengetahui mutu dari pada <i>wine</i> tersebut setelah menciumnya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Mutu dan rasa <i>wine</i> tersebut akan lebih jelas bagi <i>somelier</i> setelah ia meminumnya dari lepek ini dengan menyedotkan udara pada waktu meminumnya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. <b>Keranjang botol anggur (khusus untuk <i>wine</i> merrah yang berumur</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Keranjang botol anggur hanya dipergunakan untuk <i>wine</i> merah yang telah berumur (diatas 10 tahun).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setelah botol anggur diambil dari tempat penyimpanannya, tanpa dilap atau dibersihkan botolnya, secara perlahan lahan dimasukkan kedalam keranjang anggur. Hal ini adalah untuk menghindari pencapuran dengan <i>depo</i> dengan <i>wine</i> karena letak botol didalam keranjang telah diatur kemiringannya. Dengan cara ini maka <i>depo</i> akan turun secara perlahan-lahan. Disamping ini, maka keranjang ini juga merupakan pengangkut yang aman untuk anggur, karena akan menghidari terjadinya goncangan goncangan pada <i>wine</i>.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setelah botol dimasukkan kedalam keranjang, maka gelang pengikat leher botol dikalungkan pada leher botol. Hal ini harus dilakukan untuk menghidari terpelesetnya botol dari dalam keranjang pada saat <i>wine</i> dituangkan kedalam gelas.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Mulut botol harus keluar dari dalam keranjang. Apabila botol ternyata lebih pendek maka botol tersebut pada pantatnya dapat diganjal dengan serbet anggur yang dilipat.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">e. <b>Tempat pendinginan (khusus untuk <i>wine</i> putih, dadu dan ber-gas)</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Alat ini hanya dipergunakan untuk jenis anggur yang di-dinginkan. Bentuk alat ini menyerupai ember dan ada kalanya berkaki.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Apabila tempat pendingin ini tidak berkaki, maka sebagai alasnya dapat dipergunakan piring ceper besar.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Botol <i>wine</i> harus dimasukkan terlebih dahulu kedalam tempat pendingin sebelum es batu dimasukkan. Persiapan ini dilakukan di <i>pantry</i>.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setelah mencapai suhu penyajian <i>wine</i> yang dihendaki, maka barulah tempat pendingin <i>wine</i> ini dibawa masuk kedalam restoran. Biarkanlah botol tersebut terendam sejenak dalam tempat pendingin sebelum botol diperlihatkan kepada tamu atau tuan rumah.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">f. <b>Gelas pengicip perdana</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas ini adalah gelas anggur biasa, yang dipergunakan untuk dipergunakan oleh tuan rumah atau penjamu untuk mengicipi <i>wine</i>, dan tidak perlu di-isi penuh; secukupnya untuk pengicip saja.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">g. <b>Piring Kecil</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Piring kecil ini dipergunakan untuk menyimpan <i>capsul</i>; timah penutup botol dan gabus penutup botol.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Setelah botol dibuka, maka <i>capsul</i> dan gabus botol diletakkan diatas piring kcil ini, kemudian diberikan kepada tuan rumah atau tamu penjamu untuk diperiksa, mutu gabus dan sekaligus untuk melihat dan meastikan bahwa botol tersebut dibotolkan dirumah anggur sesuai yang tertera pada etiket botol. Umumnya gabus ini mendapatkan stempel khusus tempat <i>wine</i> tersebut dibotolkan (<i>mise en boutteille</i>).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">3. <b><u>Persiapan dimeja</u></b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Alat alat yang harus dipersiapkan dimeja sebelum penyajian <i>wine</i> adalah:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Pembuka botol anggur</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Serbet botol (<i>bottle cloth</i>)</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">c. Alas Tempat pendinginan (khusus untuk <i>wine</i> putih, dadu dan ber-gas)</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">d. Gelas pengicip perdana</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">e. Piring Kecil</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Alat alat ini harus diatur dan ditata diatas meja sesuai dengan fungsi dan waktu penggunaan.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang terletak disamping kiri adalah :</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Pembuka botol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Serbet botol</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang terletak disamping kanan adalah:</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">a. Gelas pengicip perdana</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">b. Piring kecil</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Yang terletak ditengah meja pembantu (<i>queridon</i>) adalah botol anggur atau keranjang anggur atau tempat pendingin anggur.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Letak kranjang anggur selalu menghadap kearah kanan (karena pembukaan botol dilakukan dengan tangan kanan).</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">4. <b>Persiapan gelas</b></span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas yang dipersiapkan diatas meja adalah jenis gelas yang disesuaikan dengan jenis <i>wine</i>nya.</span><br />
<span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Ada beberapa gelas yang umumnya dipergunakan yaitu:</span><br />
<ol type="a"><li><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Anggur Bordeu <i>Bordeaux-wineglass</i></span> </li>
<li><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Anggur Burgonye <i>Bourgogne-wineglass</i></span> </li>
<li><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Anggur Mosel<i>Mosselwine-glass</i></span> </li>
<li value="4"><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Anggur Rijn <i>Rheinwine-glass</i></span> </li>
<li><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Sampanye Ceper <i>Champagne Saucer</i></span> </li>
<li><span style="color: navy; font-family: Arial; font-size: 85%;">Gelas Sampanye Pipa<i>Chmapagne-flute glass</i></span></li>
</ol>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-46650091574592928182009-10-18T01:53:00.000-07:002009-10-18T01:53:26.910-07:00garnishKreasi ‘Garnish’ <table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td class="createdate" valign="top"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top"> <span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">Menggugah Selera Makan</span></span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Dekorasi meja prasmanan dengan memperlihatkan keindahan seni kreasi garnish tengah menjadi tren.</span><br />
<br />
<img src="http://www.beritakota.co.id/images/stories/030509/hl%20kreasi%20garnish.jpg" style="height: 219px; width: 516px;" /><br />
<span style="font-size: xx-small;">ISTIMEWA</span> <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">MELALUI</span> kreasi dimaksud memberi nilai tersendiri bagi para tamu undangan yang melihatnya. Karena keindahan warna, bentuk, dan sifat-sifat fisik buah serta sayur dapat dikreasikan menjadi berbagai hiasan dekoratif yang unik, menarik, dan memiliki seni tinggi. <br />
<br />
“Tata saji buah dan sayuran dapat mempercantik, memikat perhatian, serta merangsang selera makan untuk berbagai acara, seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara penting lainnya,” jelas Novriyanda yang akrab dipanggil Nova, pemilik usaha Art and Decoration ‘Chaniagos’ di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. <br />
<br />
Menurut Nova, keunikan, keindahan, dan kandungan nilai seni yang tinggi pada seni ukir buah dan sayur inilah yang membuatnya tertarik untuk menggeluti bidang tersebut. Apalagi dalam membuatnya memiliki teknik tersendiri sehingga bermakna dan mengandung arti. <br />
<br />
“Ada buah-buahan yang bisa dibuat hingga memiliki arti sesuai tema resepsi yang diusung. Misalnya, kalau tema laut bisa diambil buah semangka untuk dibentuk seperti ular naga atau ikan. Atau acara yang diadakan di kebun mengambil tema hutan. Nah, itu juga bisa dibuat menjadi seperti burung, singa, atau bebek-bebekan,” ujar wanita cantik yang sehari-harinya mengenakan jilbab ini.<br />
<br />
Disebutkan, seni ukir buah dan sayur yang diaplikasikan sebagai hiasan di atas hidangan (garnish) sudah dikenal dan digemari sejak dulu. Seiring perkembangan zaman, seni ukir buah dan sayur ini bertambah fungsinya menjadi hiasan tatanan meja yang unik, dekoratif, dan membuat semarak ruangan. <br />
<br />
“Kalau melihat buah atau sayur yang ditata cantik di atas meja pasti menambah semangat makan tamu yang tengah menikmati hidangan. Untuk itu, ukiran buah dan sayuran ini bisa dikatakan sangat fantastik terutama dari segi keindahannya. Harganya berkisar antara Rp5 juta – Rp20 juta per meja,” jelasnya.<br />
<br />
Hal serupa diungkapkan Novriyanti, saudara kembar Novriyanda. Menurut dia, teknik mengukir buah dan sayuran bisa dipelajari oleh orang awam sekalipun terutama ibu rumah tangga. Paling tidak, lanjut dia, dengan memelajari teknik mengukir buah atau sayur bisa membuka usaha sendiri dan menambah penghasilan. <br />
<br />
“Kami juga sering membuka pelatihan kepada ibu-ibu yang mau ikut perlombaan, misalnya ibu-ibu sekitar RT, ibunya dari teman anak-anak, atau teman yang memang mau mengikuti perlombaan. Kalau memang tidak sempat latihan pun sudah banyak buku-buku yang membahas tentang cara mengukir buah atau sayuran. Paling tidak, dengan petunjuk buku mengukir buah dan sayuran sudah mengenal pengukiran tingkat dasarnya,” jelas wanita cantik berkacamata ini seraya menuturkan, semula seni ini hanya ada di tumpengan yang kerap dipakai di acara-acara selamatan. <br />
<br />
Disebutkan, saat ini seni ukiran buah dan sayur memang belum banyak yang menggelutinya. Namun di kalangan atas dan artis sudah banyak yang memakai ukiran buah dan sayuran dalam suatu acara. Bahkan, untuk acara-acara tertentu banyak yang memakai dekorasi meja ukiran buah dan sayur sehingga terlihat unik. <br />
<br />
“Memang kebanyakan acara-acara kalangan atas yang menginginkan dekorasi buah dan sayuran sehingga menarik. Tapi banyak juga kalangan menengah yang memakainya,” imbuh wanita yang memulai usahanya itu sejak 2004. O <span style="font-weight: bold;">ema </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: bold;">Mempercantik Pesta Pernikahan</span></span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">DENGAN</span> membuat sendiri kreasi garnish bisa menekan anggaran yang ada. Seperti yang dilakukan Maya, seorang karyawati swasta yang sempat pusing dengan biaya yang dibutuhkan untuk acara resepsi pernikahannya. <br />
<br />
“Acara wedding itu banyak tahapannya, mulai dari pranikah sampai hari H pernikahan. Dalam tahapan yang harus dilalui itu membutuhkan anggaran yang sangat besar karena banyak juga keperluannya,” jelas wanita yang menikah pada 2008 ini.<br />
<br />
Menurut dia, mulai urusan pelaminan sampai dekorasi meja harus tertata cantik dan indah untuk memberikan kepuasan bagi pengantin dan keluarga besarnya maupun para tamu yang datang. “Tapi kalau disesuaikan dengan impian, dimana dekorasi meja dengan ukiran buah dan sayur harus indah dan mewah, biayanya tentu sangat mahal. Untuk itu salah satu cara, saya meminimalisir anggaran biaya dekorasi ukiran buah dan sayur dengan mengerahkan tenaga saudara yang membuat sendiri kreasi tersebut,” akunya. <br />
<br />
Hal senada diungkapkan Rangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Depok. Menurut dia, pengeluaran untuk setiap acara terutama pernikahan memang tidaklah sedikit, karenanya harus diperhitungkan dengan matang. <br />
<br />
“Biasanya yang paling banyak pengeluaran untuk dekorasi meja. Karena itu bisa kok diminimalisir salah satunya dengan tidak menggunakan event organiser. Tapi meminta bantuan teman yang memiliki keahlian seni dekorasi ukiran buah dan sayuran sehingga membuat hiasan meja tetap cantik,” tuturnya. O <span style="font-weight: bold;">ema</span><br style="font-weight: bold;" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: bold;">Teknik Khusus Mengukir Buah & Sayur</span><br style="font-weight: bold;" /></span><span style="font-weight: bold;"><br />
ADA</span> teknik khusus yang diperlukan dalam mengukir buah atau sayur. Dua hal yang perlu dipelajari, yaitu: <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Teknik iris gergaji </span><br />
<br />
Yaitu cara memotong yang berulang dengan gerakan panjang dan pendek bervariasi. Contohnya pada saat membuat irisan sayap bebek pada buah melon.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Teknik gerakan pensil </span><br />
<br />
Teknik ini menggunakan gerakan seperti menggambar dengan pensil. Gambar pola terlebih dahulu dengan membuat irisan dangkal. Dua macam garis yang penting dalam menggambar yaitu garis lurus dan lengkung.<br />
<br />
Setelah diukir, cuci dan rendam buah dalam air dingin. Begitu juga untuk sayuran, wortel, lobak, dan ketimun perlu direndam dalam air dingin agar didapatkan struktur yang lebih kuat, padat, dan segar. <br />
<br />
Sementara untuk ukiran besar yang dirakit perlu menggunakan tusuk sate sebagai penguatnya. Namun untuk ukiran yang lebih kecil cukup menggunakan tusuk gigi. Usahakan tusuk sate maupun tusuk gigi tidak terlihat. Ujung tusuk sate dan tusuk gigi harus runcing dan tajam agar tidak merusak bagian bentuk yang akan disambung.<br />
<br />
Mengukir juga memerlukan waktu pengerjaan yang cukup dan tidak tergesa-gesa agar hasilnya baik. Buah-buahan yang diukir dapat disimpan lebih dari dua hari karena daya tahan buah lebih kuat daripada sayuran. O <span style="font-weight: bold;">ema/berbagai sumber </span></td></tr>
</tbody></table>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-25910084093749669402009-10-18T01:24:00.001-07:002009-10-18T01:24:19.238-07:00cara membuat kerupuk singkong<span class=”fullpost”><br />
BAHAN :<br />
400 gram singkong, parut halus <br />
1 tangkai daun bawang, iris halus <br />
minyak untuk menggoreng <br />
<br />
BUMBU HALUS: <br />
2 butir bawang merah <br />
3 siung bawang putih <br />
2 buah cabai merah <br />
1 sendok teh ketumbar <br />
1 sendok teh garam <br />
<br />
<br />
<br />
CARA MEMBUAT:<br />
<br />
1.<br />
<br />
Aduk bumbu halus, singkong ,dan daun bawang. Tipiskan di tutup panci. <br />
2.<br />
<br />
Tutupkan tutup panci berisi adonan tadi di atas panci berisi air mendidih. Biarkan sampai adonan putih dan bening. <br />
3.<br />
<br />
Jemur sampai kering lalu goreng kering. <br />
<br />
untuk 10 buah<br />
</span>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-47085430670933162132009-09-27T06:24:00.001-07:002009-09-27T06:24:29.492-07:00Singkong Isi Pisang<h2><a href="http://resepbunda.wordpress.com/2008/05/17/singkong-isi-pisang/" rel="bookmark" title="Singkong Isi Pisang">Singkong Isi Pisang</a></h2> <div class="postinfo"><br /> </div> <p><strong><a href="http://resepbunda.files.wordpress.com/2008/05/singkong-isi-pisang.jpg"><img style="border-width: 0pt; margin: 5px 20px 0pt 5px;" src="http://resepbunda.files.wordpress.com/2008/05/singkong-isi-pisang-thumb.jpg?w=161&h=122" alt="singkong isi pisang" width="161" align="left" border="0" height="122" /></a> Bahan:<br /></strong>250 gram singkong, parut<br />100 gram kelapa muda, parut<br />1/4 sendok teh garam<br />3 buah pisang tanduk<br />1/4 sendok teh pasta pandan<br />Kelapa muda parut secukupnya</p> <p><strong></strong></p> <p><span id="more-1796"></span></p> <p><strong>Cara membuat:</strong></p> <ol><li>Campur singkong, kelapa dan garam. Aduk rata.</li><li>Campuran diisi loyang segitiga. Beri pisang. Tutup lagi dengan adonan singkong.</li><li>Campuran yang separuh diberi pasta pandan. Isi di loyang segitiga. Beri pisang. Tutup adonan hijau.</li><li>Kukus sampai matang.</li><li>Iris-iris. Sajikan dengan kelapa muda parut.</li></ol>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-47493057849255264792009-09-27T06:09:00.000-07:002009-10-15T06:19:33.837-07:00BOLU GULUNG COKLAT<div style="color: red; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: large;"><strike>BOLU GULUNG COKLAT</strike></span><br />
</div><table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table22"><tbody>
<tr><td width="35%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table23"><tbody>
<tr> <td><div align="center"><img src="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/bolugulungcoklat-1.jpg" width="225" /><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td><div align="justify"><img align="left" src="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/5c7d149e.gif" /><br />
<img alt="" border="0" src="http://images.bravenet.com/common/images/smilies/indonesia.gif" /> <img alt="" border="0" src="http://images.bravenet.com/common/images/smilies/germany.gif" /> <img alt="" border="0" src="http://images.bravenet.com/common/images/smilies/austria.gif" /> <img alt="" border="0" src="http://images.bravenet.com/common/images/smilies/hungary.gif" /> kalo kemarin2 kepengennya bikin <a href="http://dapoerkami.bravehost.com/bolugulung.html">bolu gulung standar</a> selalu, gilirannya sekarang sdah nyobain bikin bolu gulung versi coklatnya :) tuk isinya kombinasi antara selai stroberi dan <a href="http://dapoerkami.bravehost.com/kuliner9.html">visp grädde</a> (krim kocok) dunk *manstafppp* <br />
</div><div align="justify">btw beda dgn dikita yg rata2 pakenya butter cream disini tuk olesan ataw lapisan kue pakenya whipped cream.<br />
</div><div align="justify"><span style="color: #ffff66;"> tips: </span>biar isi gak "blepotan" saat dipotong simpan sebentar bolu gulung dalam lemari pendingin baru kemudian dipotong2 sesuai selera.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td><span style="color: #f0f5a1;"><br />
</span><br />
</td> </tr>
<tr> <td><hr /><span style="font-size: 78%;"> </span><br />
</td> </tr>
</tbody></table></td> <td style="color: red;" width="60%"><i><span style="color: black; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">peralatan yg diperlukan:</span></i><br />
saya pake loyang yg ada dalam oven ukuran 40x30x4cm, alasi dgn kertas roti, semir dgn margarin ataw semprot dgn cooking-oil spray.<br />
kertas roti ataw plastik tuk membalik & menggulung bolu<br />
<i style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"> bahan:</span></i><br />
100g tepung terigu<br />
2sdm bubuk coklat.<br />
¼sdt garam<br />
6btr telur ayam<br />
100g gula pasir<br />
2sdm air hangat<br />
<i style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;">isi:</span></i><br />
<a href="http://dapoerkami.bravehost.com/kuliner9.html">visp grädde</a>, kocok dgn mixer hingga kaku<br />
selai stroberi <br />
cara membuat:<br />
dalam satu wadah campur jadi satu tepung terigu, bubuk coklat dan garam, kocok dgn whisker, sisihkan.<br />
panaskan oven pada suhu 160<sup>o</sup>C.<br />
kocok telur & gula hingga putih & kaku (catatan: klo mixernya diangkat jejak kocokan telurnya gak nyilem lagi alias lama hilangnya), masukan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk ke satu arah, tambahkan air panas, aduk rata, tuang ke dalam loyang, ratakan.<br />
taruh loyang pada rak dibagian tengah oven, panggang ca 25menit, siapkan kertas roti ataw plastik, panas2 balik bolu diatas kertas roti tsb (catatan: kertas roti yg tadinya dipake tuk memanggang bolu tdk perlu dilepas dulu), menggunakan bantuan kertas roti yg ada dibawah bolu, gulung bolu panas2 (saya menggulung dari sisi terpanjang bolu), biarkan dingin, buka kembali gulungan roti, lepaskan kertas roti yg ada diatas bolu, olesi permukaan bolu tsb dgn <a href="http://dapoerkami.bravehost.com/kuliner9.html">visp grädde</a>, kemudian selai stroberi, gulung kembali, simpan sebentar dalam lemari pendingin, kemudian potong2 sesuai selera.<br />
</td></tr>
</tbody></table>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-49458907316632047592009-09-27T06:04:00.001-07:002009-10-15T06:26:06.673-07:00FRUIT TART<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: large;"><strike>FRUIT TART</strike></span><table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table22"><tbody>
<tr><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td style="color: red;" width="35%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" height="192" id="table23" style="width: 198px;"><tbody>
<tr> <td><div align="center"><br />
</div></td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td></tr>
<tr> <td><a href="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/bilder/4d331763.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/bilder/4d331763.jpg" width="200" /></a><span style="font-size: 78%;"><br />
</span><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td><td valign="top"><br />
</td> </tr>
</tbody></table></td> <td style="color: red;" width="60%"><div style="color: black; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i> bahan:</i><br />
</div>1bh tar siap pakai dia. 24cm, potong menjadi 3bagian <br />
buah kiwi, iris <br />
pisang matang, iris <br />
buah kalengan <br />
irisan kacang amandel, sangrai <br />
<i><span style="color: black; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">isi: </span></i><br />
selai stroberi <br />
bahan pelapis-1: <br />
400ml <a href="http://dapoerkami.bravehost.com/kuliner9.html">vispgrädde</a> atau krim kocok<br />
4bh kuning telur <br />
2sdm tepung maizena <br />
2-3sdm gula <br />
vanili secukupnya<br />
bahan pelapis-2: <br />
200ml air »saya menggunakan sirup dari buah kaleng, saring<br />
1 1/3 dl gelésocker multi (ca 120g)<br />
½sdt citroen zuur <br />
<i style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;">cara membuat: </span></i> <br />
olesi salah satu permukaan potongan tar dgn selai stroberi, tutup dgn potongan tar kedua, olesi permukaannya dgn selai stroberi, tutup dgn potongan tar terakhir, sisihkan. <br />
campur jadi satu seluruh bahan pelapis1 kecuali vanili, masak diatas api sedang hingga kental, bubuhi vanili, aduk rata, angkat dan kocok dgn mixer hingga rata, sisihkan dan diamkan hingga dingin. kemudian olesi seluruh permukaan (samping dan atas) tar hingga semuanya tertutup rata. atur buah dan irisan buah almond.<br />
selanjutnya campur seluruh bahan pelapis-2 kecuali citroen zuur, biarkan mendidih selama 30detik. angkat, bubuhi citroen zuur, aduk kembali, diamkan dulu sebentar baru kemudian siramkan sedikit demi sedikit pada permukaan buah2an. simpan tar di dalam lemari pendingin hingga lapisan gelatinnya solid. siap disantap.<br />
</td></tr>
</tbody></table>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5737310727384694455.post-50803654213594584322009-09-27T06:01:00.000-07:002009-10-15T06:31:22.837-07:00Puding Aprikot<table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table22"><tbody>
<tr> <td width="35%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table23"><tbody>
<tr> <td><div align="center"><img src="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/ef4a6f9c.jpg" /><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td><div align="justify"><img align="left" src="http://i5.photobucket.com/albums/y156/familjendettmer/5c7d149e.gif" /><br />
puding aprikot disantap dingin2 dgn saus karamel-nya *slurrp* campuran air jeruk orange pada sausnya membuat rasa puding ini lebih segar...<br />
</div><div align="justify"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td><span style="color: #ffff66;">credit:</span><br />
primarasa: hidangan penutup & minuman<br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
<br />
<br />
</td> </tr>
</tbody></table></td> <td width="60%"><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: large;"><strike>Puding Aprikot </strike></span><br />
</div><br />
<div style="color: black; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i>peralatan yang diperlukan:</i><br />
</div><div style="color: red;">cetakan agar, basahi bagian dalamnya sesaat sebelum digunakan <br />
</div><div style="color: red;"><i style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;">bahan: </span></i> <br />
1kaleng besar buah aprikot kalengan (<u>+</u>825g termasuk sausnya), sisihkan 100g buahnya untuk saus.<br />
250ml susu cair<br />
100g gula pasir<br />
1½bungkus agar bubuk (<u>+</u>10g)<br />
</div><div style="color: red;">saus puding: <br />
100g buah aprikot, potong bentuk dadu <br />
200g gula pasir <br />
150ml air jeruk orange <br />
</div><div style="color: red;"><i style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;">cara membuat: </span></i> <br />
puding: haluskan buah aprikot bersama2 dgn sausnya menggunakan blender. jadikan satu dgn susu cair, gula pasir dan agar bubuk, aduk rata dan didihkan sambil sesekali diaduk, angkat dan tuang ke dalam cetakan. diamkan hingga mencapai suhu kamar dan dinginkan dalam lemari pendingin. santap dingin2 dgn sausnya.<br />
</div><div style="color: red;">saus puding: masak gula pasir hingga berbentuk karamel, tambahkan air jeruk orange dan buah aprikot, aduk rata, didihkan, angkat.<br />
</div></td> </tr>
</tbody></table><div align="center"><br />
</div>Aida_sarihttp://www.blogger.com/profile/03239927675369490796noreply@blogger.com0