AIDA-SARI
this site the web

Recent Photos

image
image
image

roti manis melon

View Full Version : Cemilan khas Dari jepang.... Dijamin Mantap

Hktoyshop
10-12-2009, 12:25 PM
nih bro n sis, mau share sedikit camilan2 khas negeri sakura :

TAKOYAKI :
Takoyaki adalah makanan cemilan jepang yang biasa dibuat secara tradisional oleh keluarga-keluarga jepang secara rumahan. Pertama kali dibuat oleh Endo Tomekichi di tokonya yang bernama Aizu di Osaka.

Bentuknya bulat seperti baso, karena itu disebut juga baso panggang jepang (tako=octopus ; yaki=panggang) karena cara pembuatannya tidak digoreng dalam minyak yang banyak, tetapi dipanggang dalam suatu cetakan setengah bulatan kemudian dibalik-balik sehingga berbentuk bulatan penuh.
Takoyaki ini enak disantap panas-panas secara langsung atau sebagai lauk dengan nasi. Bila dalam keadaan dingin, takoyaki akan lebih padat dan kenyal seperti baso.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/537takoyaki.jpg

OKONOMIYAKI :
Okonomiyaki adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi, ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging babi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan.

Dalam bahasa Jepang, okonomi berarti "suka-suka" (yang disuka, yang diinginkan) dan yaki berarti "panggang" (istilah "goreng" hanya digunakan di Jepang bila makanan digoreng dengan minyak yang sangat banyak). Sesuai dengan namanya, lapisan atas (topping) okonomiyaki bisa disesuaikan dengan selera orang yang mau memakan.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/okonomiyaki.jpg

DORAYAKI :
Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/kasi_dorayaki_off.jpg


TAIYAKI :
Taiyaki merupakan kue Jepang yang berbentuk seperti ikan, dan terbuat dari adonan tepung terigu yang dipanggang, kemudian diisi selai kacang merah.
Taiyaki pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1909, saat salah satu toko di kota Minato, Tokyo, mulai menjualnya, yaitu toko Naniwaya Souhonten.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/topimg.jpg

DANGO :
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.

Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/dango.jpg

MANJU :
Manju Adalah tradisional Jepang yang populer . Ada banyak jenis Manju, tetapi kebanyakan memiliki luar dibuat dari tepung terigu, tepung beras dan gandum dan pengisian an (pasta kacang merah), terbuat dari kacang Azuki rebus dan gula. Mereka direbus bersama-sama lagi dan diremas. Ada beberapa jenis pasta kacang yang digunakan termasuk koshian, tsubuan, dan tsubushian.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/Manju1b.jpg

YAKISOBA PAN :

yakisoba pan: roti hotdog isi yakisoba (semacam mie goreng), yakisoba rasanya kuat jadi bisa ngalahin rasa rotinya
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/c0134373_8245217.jpg

MELON PAN :
Melonpan (メロン パン meronpan?), Juga dikenal sebagai panci Melon, Melon Melon roti atau roti, roti manis produk dari Jepang, tetapi juga populer di Taiwan dan Cina. Mereka dibuat dari adonan yang kaya tercakup dalam lapisan tipis adonan kue renyah. Penampilan mereka menyerupai melon, seperti rock melon (semangka). Mereka tidak tradisional rasa melon. [1] tetapi di masa sekarang ini telah menjadi populer untuk produsen untuk menambah melon melon ke roti. Variasi ada, termasuk beberapa dengan beberapa chocolate chips antara lapisan kue dan diperkaya adonan lapisan, dan non-melon dibumbui dengan versi karamel, maple sirup, cokelat, atau rasa lain, kadang-kadang dengan sirup, kocok atau krim rasa, atau puding sebagai pompa. Dalam kasus variasi tersebut, nama dapat membuang kata "semangka" ( "mapel panci") atau mungkin tetap sekalipun tidak ada rasa melon ( "cokelat melon pan").

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/melonpan7.jpg

MOCHI :
Mochi (Jepang: 饼) adalah kue beras Jepang yang terbuat dari beras ketan ditumbuk menjadi pasta dan dibentuk menjadi bentuk. Di Jepang itu secara tradisional dibuat dalam suatu upacara yang disebut mochitsuki. Sementara juga dimakan sepanjang tahun, Mochi adalah makanan tradisional untuk Jepang Tahun Baru dan biasanya dijual dan dimakan selama waktu itu. Mochi juga merupakan camilan terkemuka di Hawaii dan Taiwan.

http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/mochi.jpg

KAKIGORI :

Kakigōri (かき氷?) Adalah makanan pencuci mulut Jepang yang terbuat dari rasa es serut dengan sirup.
stroberi, ceri, lemon, teh hijau, anggur, melon, "biru-Hawaii" plum manis, dan berwarna sirup. Beberapa toko menyediakan varietas yang berwarna-warni dengan menggunakan dua atau lebih yang berbeda sirup. Untuk mempermanis Kakigōri, susu kental sering dituangkan di atasnya.
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/kakigori.jpg

OCHA ICE CREAM :
ice cram dengan rasa teh hijau
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/Ochaicecreamwithredbeanpaste011.jpg

Hiyayakko :
Hiyayakko (dingin 冷 奴 tahu?) Adalah hidangan Jepang yang populer dibuat dengan tahu dingin dan topping. Hal ini biasanya disajikan pada musim panas. Ada dua jenis tahu yang digunakan dalam hiyayakko: kinugoshi (sutera), yang lebih sering digunakan, dan momen yang kurang umum (kapas).
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/typical_hsd_hiyayakko.jpg

Chawanmushi :
Chawanmushi (茶碗蒸し, Chawanmushi, secara harfiah "uap cangkir teh" atau "dikukus dalam mangkuk teh") adalah hidangan custard telur yang ditemukan di Jepang yang menggunakan benih ginkgo. Tidak seperti banyak custard lain, biasanya dimakan sebagai hidangan pembuka. The custard terdiri dari campuran telur dibumbui dengan kecap, dashi, dan mirin, dengan berbagai bahan seperti jamur shiitake, Kamaboko, dan udang direbus ditempatkan dalam cangkir teh seperti wadah. Resep untuk hidangan yang mirip dengan telur dikukus Cina, tapi mungkin sering berbeda topping.
http://i193.photobucket.com/albums/z268/black829/genimage.jpg
READ MORE - roti manis melon


READ MORE -

Sejarah Singkat Industri Roti




Sejarah Singkat Industri Roti

Pada tahun 1960 – an ada 2 orang penduduk desa Bugo yang bernama bapak Sunar dan bapak Kaswi yang bekerja pada perusahaan roti milik orang Cina di Kudus. Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan roti tersebut mereka akhirnya mengusai cara dan teknik pembuatan roti. Kemudian pada tahun 1970 an setelah merasa mampu dan menguasai cara pembuatan roti, mereka memutuskan untuk usaha mandiri dalam bidang pengolahan kue dan di desa Bugo.
Pada awalnya mereka membuat kue dan roti bolang baling,roti moho, roti manis dan untir untir. Namun saat itu usaha pengolahan kue kue dan roti belum bisa berkembang , karena masyaraka masih asing dengan produk produk tersebut. Bahkan poduk produk tersebut masih di anggap makanan mewah yang hanya dapat dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Namun dengan kesabaran, ketekunan dan keuletannya lambat laun produk produk ini mulai di kenal dan diminati masyarakat.
Pada saat itu beberapa orang penduduk desa Bugo bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan kue dan roti milik Bapak Kaswi dan Bapak Sunar . Akhirnya semakin banyaklah orang desa Bugo yang menguasai cara pengolahan roti dan kue kue tersebut, dan mulai semakin bertambah banyak pula masyarakat desa Bugo yang mendirikan usaha pengolahan kue dan roti dalam skala industri rumah tangga ( home industri ).
Selain Bapak Kaswi dan Bapak Sunar, akhirnya muncullah nama nama yang lain seperti Bapak Kliwon, Bapak Sukamat, Bapak Kuat, Bapak Rahmat, dan Bapak Sugono yang mendirikan usaha pengolahan roti dan kue – kue dalam skala home industri di desa Bugo Welahan Jepara ini.
Pada sekitar era 80- an Bapak Kuat dan Bapak Sukamat berusaha mengmbangkan usaha pengolahan aneka kue dan roti ini di Jakarta. Ternyata usaha mereka di Jakarta maju dengan pesat. Kondisi ini membuat warga Bugo yang lain tertarik mengikuti mereka untuk merantau dan berusaha di Jakarta. Pada saat itu bahkan usaha pengolahan aneka roti dan kue dari pengusaha desa Bugo ini berkembang di kota kota Jawa Barat seperti Banten, Cikampek, Bogor, Krawang dan sebagainya.
Namun pada tahun 1987 banyak dari warga Bugo ini yang akhirnya kembali ke kampung halamannya untuk mengembangkan usahanya di daerah sendiri. Usaha pengolahan aneka kue dan roti di desa Bugo ini akhirnya dari tahun ke tahun tambah pesat. Kondisi ini membuat inisiatif warga desa Bugo untuk mendirikan koperasi yang berbadan hukum dengan nama ” KOPINKRA KARYA BOGA ” ( Koperasi Industri Dan Kerajinan Karya Boga ) yang anggotanya adalah para pengrajin kue dan roti dari desa Bugo. Kemudian koperasi ini juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan produk tepung terigu yaitu ” Sri Boga Ratu Raya ” dari Semarang.
Desa Bugo saat ini benar benar telah menjadi sentra industri kue dan roti yang di buktikan dengan di resmikannya desa Bugo sebagai pusat dan pasar perdagangan aneka kue dan roti oleh Bapak Bupati Jepara . Dengan demikian dalam memasarkan produknya masyarakat produsen kue dan roti tidak perlu memasarkan sendiri ke konsumen, melainkan ada para pedagang yang mengambil langsung ke pusat produk di desa Bugo ini untuk di pasarkan ke kota Jepara, Kudus, Rembang, Pati, Semarang, Demak dan kota kota lainnya.
READ MORE - Sejarah Singkat Industri Roti

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


 

Nama Sekolah        : SMP NEGERI 1 GALANG

Mata Pelajaran    : MULOK ( TATA BOGA )

Kelas / semester    : VIII / GANJIL

Alokasi waktu        : 4 x 40 MENIT


 

A. Standar Kompetensi

Memahami dasar-dasar pengetahuan yang menunjang dalam mempelajari tata boga.


 

B. Kompetensi Dasar

Memiliki pengetahuan alat-alat dapur.


 

C. Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat-alat memasak, yang terdiri dari alat pemanas, alat memasak diatas alat pemanas dan alat memasak didalam oven.
  2. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat pembentuk, yang terdiri dari alat pencetak, alat pengupas, pemotong, pengiris, serta alat pengalus, pemarut dan penapis.
  3. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat kecil pengolahan makanan yang terdiri dari alat penyendok, alat pengukur, dan alat bantu pengolahan makanan.
  4. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat-alat listrik yang terdiri dari alat pemanas listrik, alat penghancur, dan alat pendingin.
  5. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat makanan dan minuman.
  6. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan membedakan alat penyajian makanan, yang terdiri dari alat penghidang dan alat listrik untuk penyajian makanan.
  7. Siswa diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan cara penggunaan dan pemeliharaaan alat dengan baik.


 


 


 


 


 

D. Indikator.

  1. Mampu mendeskripsikan macam- macam alat memasak.
  2. Mampu mendeskripsikan macam- macam alat pembentuk.
  3. Mampu mendeskripsikan macam- macam alat kecil pengolahan makanan.
  4. Mampu mendeskripsikan macam- macam alat- alat listrik.
  5. Mampu mendeskripsikan macam- macamalat makanan dan minuman.
  6. Mampu mendeskripsikan macam- macam alat penyajian makanan.
  7. Mampu mendeskripsikan cara penggunaan dan pemeliharaaan alat.


 

E. Materi pokok.


 

ALAT – ALAT DAPUR


 

Alat pemanas terdiri dari :

a. Tungku            : Dapur ladang, tungku batu bata, tungku batang

pohon pisang, tanah liat, dan tungku dari semen.

b. Anglo            : anglo tanah liat, pelat besi, besi Luang dan semen.

c. Pan bakar

d. Kompor minyak tanah    : kompor sumbu asbes, sumbu lawe, primus, dan

spritus.

e. Gas alam    : kompor gas, pornes minyak tanah, pornes gas

"range ".


 

Alat memasak diatas alat pemanas, terdiri dari :

a. Alat pengukus     : Dandang dan kukusan, soblugan atau langseng, risopan,

klakat ( kukusan bakpau )

b. Panci     : Kastrol, panci bertangkai, panci dadar, panci tim, panci

susu, panci kaldu, panci penggoreng yang dilengkapi dengan saringan " titreuse ", panci ajaib.

c. Cerek

d. Wajan.

E. Oven.


 


 

Alat memasak didalam oven, terdiri dari :

  1. Cetakan bolu/ tar
  2. Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.
  3. Loyang, loyanmg kue kering, daging.
  4. Pinggan tahan panas dan lain- lain.

Alat pembentuk, terdiri dari :

A. Alat pencetak                : Cetakan kue kering, bolu kukus, dll.

B. Alat pengupas, pengiris, pemotong        : Peeler, pisau, gerinda, moule.

C. Alat pengalus, pemarut, penapis        : Alat penghancur krntang, parutan

sayuran, kukuran.

Alat penyendok                    : Sendok kayu, centong nasi, irus, dll.

Alat pengukur                    : Memakai sendok makan, cangkir,


Gelas minum,sendok sayur

timbangan, literan dll.

Alat bantu pengolahan makanan        : Kom adonan, mixer,slaber, kuas.

Alat pemanas listrik                : kompor listrik, pornes listrik, oven,

alat pemanggang roti.

Alat penghancur, pengupas, pemotong dan alat alat lainnya.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

F. Pengalaman Belajar

Pertemuan 1

No. 

Kegiatan Pembelajaran 

Waktu 

1. 

Pendahuluan :

  • Guru memberi salam dan menanyakan kehadiran siswa dalam kelas.
  • Guru mempersiapkan diri dan alat pembelajaran.
  • Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan. 


 


 


 


 

10 menit


 


 

2. 

Inti :

  • Guru menjelaskan macam- macam dari alat memasak.
  • Kemudian membedakan fungsi ataupun bentuk dari setiap alat memasak tersebut.
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan.


 


 


 

60 menit

3. 

Penutup :

  • Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah diajarkan.
  • Memberikan tugas kepada siswa secara tertulis. 


 

10 menit


 


 


 


 


 


 


 


 

Pertemuan 2

No. 

Kegiatan Pembelajaran 

Waktu 

1. 

Pendahuluan :

  • Guru memberi salam dan menanyakan kehadiran siswa dalam kelas.
  • Guru mempersiapkan diri dan alat pembelajaran.
  • Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan.


 


 


 


 

10 menit


 


 

2. 

Inti :

  • Guru melanjutkan materi macam- macam dari alat memasak.
  • Kemudian membedakan fungsi ataupun bentuk dari setiap alat memasak tersebut.
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan.


 


 


 

60 menit

3. 

Penutup :

  • Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah diajarkan.
  • Memberikan tugas kepada siswa secara tertulis. 


 

10 menit


 


 


 

G. Metode Pembelajaran

Metode yang diberikan dalam menjelaskan materi ini adalah metode ceramah, tanya jawab, resitasi ( pemberian tugas ).

H. Media / alat pembelajaran

Media yang digunakan adalah berbagai sumber dari buku nara sumber ataupun calon guru yang mengajar dikelas.

I. Sumber belajar

Buku cara / teknik memasak

J. Penilaian

  1. Prosedur    : Test
  2. Jenis        : Tulisan
  3. Bentuk        : Uraian test
  4. Alat        : Soal- soal
  • Sebutkan jenis-jenis alat memasak.!
  • Sebutkan alat-alat apa yang dipakai untuk membuat kue!


     

  1. Kunci jawaban :
  • Alat pemanas terdiri dari :

a. Tungku            : Dapur ladang, tungku batu bata, tungku batang

pohon pisang, tanah liat, dan tungku dari semen.

b. Anglo            : anglo tanah liat, pelat besi, besi Luang dan semen.

c. Pan bakar

d. Kompor minyak tanah    : kompor sumbu asbes, sumbu lawe, primus, dan

spritus.

e. Gas alam            : kompor gas, pornes minyak tanah, pornes gas "

range"

Alat memasak diatas alat pemanas, terdiri dari :

a. Alat pengukus     : Dandang dan kukusan, soblugan atau langseng, risopan,

klakat ( kukusan bakpau )

b. Panci     : Kastrol, panci bertangkai, panci dadar, panci tim, panci

susu, panci kaldu, panci penggoreng yang dilengkapi dengan saringan " titreuse ", panci ajaib.

c. Cerek

d. Wajan.

e. Oven.

Alat memasak didalam oven, dan membuat kue yaitu :

  1. Cetakan bolu/ tar
  2. Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.
  3. Loyang, loyanmg kue kering, daging.
  4. Pinggan tahan panas dan lain-

Alat pembentuk, terdiri dari :

A. Alat pencetak                : Cetakan kue kering, bolu kukus, dll.

B. Alat pengupas, pengiris, pemotong        : Peeler, pisau, gerinda, moule.

C.Alat pengalus, pemarut, penapis         : Alat penghancur krntang, parutan

sayuran, kukuran.

Alat penyendok                    : Sendok kayu, centong nasi, irus, dll.

Alat pengukur                : Memakai sendok makan, cangkir,


Gelas minum,sendok sayur

timbangan, literan dll.

Alat bantu pengolahan makanan        : Kom adonan, mixer,slaber, kuas.

Alat pemanas listrik                : kompor listrik, pornes listrik, oven,

alat pemanggang roti.

Alat penghancur, pengupas, pemotong dan alat alat lainnya.


 


 


 

  • Alat - alat untuk membuat kue yaitu :
  1. Cetakan bolu/ tar
  2. Cetakan cake, tulban, cetakan kue sus, kue siput dan lain- lain.
  3. Loyang, loyanmg kue kering, daging.
  4. Pinggan tahan panas dan lain- lain.

Dan alat pembentuk, terdiri dari :

Alat pencetak, cetakan kue kering, bolu kukus, dll.

                            


 


 

Galang,    Agustus 2009

Disetujui oleh                        Mahasiswa Calon Guru

Guru Pamong


 


 


 

M. Sianturi                        Maulida Sari

Nip.131 288 498                    Nim. 061255410088

READ MORE - RPP

remaja




Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).

Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.

Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

Perkembangan fisik

Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).

Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.

Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papalia dan Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.

Personal fabel adalah "suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar" . Kata fabel berarti cerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan “personal fable” sebagai berikut :

“Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.

Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993). Umumnya dikemukakan bahwa remaja biasanya dipandang memiliki keyakinan yang tidak realistis yaitu bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan mengalami bahaya itu.

Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive). Mereka juga mengemukakan adanya derajat yang sama antara remaja dan orang dewasa dalam mempersepsi self-invulnerability. Dengan demikian, kecenderungan melakukan perilaku berisiko dan kecenderungan mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom, dkk., pada remaja dan orang dewasa adalah sama.

Perkembangan kepribadian dan sosial

Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.

Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).

Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya (Conger, 1991).

Ciri-ciri Masa Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :

* memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
* memperoleh peranan sosial
* menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
* memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
* mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
* memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
* mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
* membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup

Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).

Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.

Beberapa isu perkembangan remaja: seksualitas, harga diri, orientasi masa depan, konsumsi, keluarga


Sumber Pustaka

Aaro, L.E. (1997). Adolescent lifestyle. Dalam A. Baum, S. Newman J. Weinman, R. West and C. McManus (Eds). Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine (65-67). Cambridge University Press, Cambridge.

Beyth-Marom, R., Austin, L., Fischhoff, B., Palmgren, C., & Jacobs-Quadrel, M. (1993). Perceived consequences of risky behaviors: Adults and adolescents. Journal of Developmental Psychology, 29(3), 549-563

Conger, J.J. (1991). Adolescence and youth (4th ed). New York: Harper Collins

Deaux, K.,F.C,and Wrightman,L.S. (1993). Social psychology in the ‘90s (6th ed.). California : Brooks / Cole Publishing Company.

Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Gunarsa, S.D. (1990). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.

Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.

Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (1991) Psikologi perkembangan : Pengantar dalam berbagai bagiannya (cetakan ke-7). Yogya: Gajah Mada University Press.

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill

Rice, F.P. (1990). The adolescent development, relationship & culture (6th ed.). Boston: Ally & Bacon

Santrock, J.W. (2001). Adolescence (8th ed.). North America: McGraw-Hill.


Sumber: http://rumahbelajarpsikologi.com
READ MORE - remaja

Cara Menyisipkan Tanggal atau Jam Di Word 2007




Cara Menyisipkan Tanggal atau Jam Di Word 2007


Tutorial ini membahas:

*

Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Sekarang
*

Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Pembuatan Dokumen dan Tanggal/Jam Terakhir Kali Dokumen Dicetak atau Disimpan




Kita mungkin biasanya menyisipkan tanggal/jam dengan mengetiknya secara langsung. Microsoft Word memiliki fitur yang dapat membantu kita untuk menyisipkan bermacam-macam tanggal/jam seperti tutorial berikut ini.



Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Sekarang

1.

Klik pada bagian halaman untuk menyisipkan tanggal/jam.
2.

Pada Insert tab, Text group, klik Date & Time.
Text Group
3.

Klik format tanggal/jam yang diinginkan.
4.

Centang kotak Update automatically, bila ingin setiap kali dokumen dibuka maka tanggal/jam akan berubah mengikuti tanggal/jam sekarang pada komputer.
5.

Klik OK.



Cara Menyisipkan Tanggal/Jam Pembuatan Dokumen dan Tanggal/Jam Terakhir Kali Dokumen Dicetak atau Disimpan

1.

Klik pada bagian halaman untuk menyisipkan tanggal/jam.
2.

Pada Insert tab, Text group, klik Quick Parts.
Tutorial lain tentang pemanfaatan Quick Parts dapat dibaca di artikel ini: Quick Parts di Word 2007: Cara Cepat Menyisipkan Objek Pada Dokumen.
Text Group
3.

Klik Field.
4.

Pada kotak Categories, pilih Date and Time.
Date and Time Field
5. Pada kotak Field names, klik:
*

CreateDate – untuk menyisipkan tanggal/jam pembuatan dokumen.
*

PrintDate – untuk menyisipkan tanggal/jam terakhir kali dokumen dicetak.
*

SaveDate – untuk menyisipkan tanggal/jam terakhir kali dokumen disimpan.
6.

Pada kotak Date formats, klik format tanggal/jam yang diinginkan.
7.

Klik OK bila sudah selesai.
8.

Untuk update tanggal/jam, klik pada tanggal/jam, kemudian tekan tombol F9.
READ MORE - Cara Menyisipkan Tanggal atau Jam Di Word 2007

Cara Membuat dan Mengatur Posisi Nomor Halaman di Word 2007


Cara Membuat dan Mengatur Posisi Nomor Halaman di Word 2007

Membuat Nomor Halaman Pada Dokumen

1. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number.
Header Footer Group
2. Pilih letak nomor halaman:
* Top of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian atas (header).
* Bottom of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian bawah (footer).
* Page Margins, untuk menempatkan nomor halaman di dekat marjin halaman.
* Current Position, untuk menempatkan nomor halaman di posisi kursor.
3. Klik bentuk nomor halaman yang diinginkan dari galeri.
4. Tutup header/footer dengan mengklik ganda pada area dokumen atau klik tombol Close Header and Footer.




Merubah Format Nomor Halaman

1. Misalnya, merubah dari format 1,2,3 ke format i,ii,iii. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.
Page Number Format
3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Number format, klik tanda panah dan pilih gaya penomoran yang diinginkan.
4. Klik OK.


Merubah Penomoran Halaman

1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.
3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Page numbering, pillih:
* Continue from previous section, untuk melanjutkan nomor halaman dari section sebelumnya.
* Start at dan isi nomor pada kotak di sampingnya, untuk memulai penomoran dari nomor tertentu.
4. Klik OK.


Merubah Jenis dan Ukuran Font Nomor Halaman

1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2. Pilih/sorot nomor halaman.
3. Pada mini toolbar yang muncul, lakukan format yang diinginkan.
mini toolbar


Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan Genap

Different Odd Even Pages
Seperti contoh di atas, kita akan membuat halaman ganjil memiliki nomor halaman di sebelah kanan. Pada halaman genap, nomor halaman di sebelah kiri.

1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different Odd & Even Pages.
Header Footer Option
3. Pada halaman ganjil, buat nomor halaman di sebelah kanan.
4. Kemudian pindah ke halaman genap, dan buat nomor halaman dengan posisi di sebelah kiri.
5. Selanjutnya setiap kita menambah halaman baru, maka posisi nomor halaman akan mengikuti format yang telah dibuat.


Membuat Letak Nomor Halaman Pertama Yang Berbeda Pada Setiap Bab

Different First Page
Seperti contoh pada gambar, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya dengan halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang memisahkan setiap bab dalam dokumen yang berbeda.
Tetapi dengan penggunaan section break maka kita dapat menggabungkan beberapa bab dalam dokumen yang sama.

Lebih jelasnya tentang penggunaan section break dapat dibaca di artikel ini: Gunakan Section Break untuk Mengatur Layout dan Format Dokumen di Word 2003/2007

1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.
3. Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.
4. Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.
5. Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab.
6. Taruh kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan Chapter 2).
7. Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.
8. Dalam grup Section Breaks , pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.
9. Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 6-8.


Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang Sama

Format Nomor Halaman Berbeda
Seperti contoh pada gambar, halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i,ii, iii, dst) sedangkan isi menggunakan angka arab (1,2,3, dst).
Pada bagian ini juga akan digunakan Section Break.

1. Pisahkan antar bagian (Daftar Isi dan The Article) dengan section break. Pilih tipe break Next Page.
Tip: Kita bisa membuat section break dahulu, baru kemudian mengetikkan isi dokumen. Tandai dengan judul masing-masing section.
2. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.
3. Pada bagian Number format, pilih format angka romawi. Setelah selesai klik OK.
4. Ulangi langkah 2 dan sekarang pilih Bottom of Page untuk menyisipkan nomor halaman.
5. Klik ganda pada footer di Section 2 (bagian The Article). Lihat contoh pada gambar.
Page Number - Footer
6. Selanjutnya pada grup Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.
7. Pada Page numbering klik Start At dan ketikkan angka 1. Setelah selesai klik OK.


Menghilangkan Nomor Halaman

1. Pada Insert tab, grup Header & Footer, klik Page Number.
2. Pilih Remove Page Numbers.
3. Untuk menghapus secara manual, klik header/footer dan pilih nomor halaman. Kemudian tekan tombol Delete.

Catatan:
Jika ada membuat different first-page atau odd and even header/footer, atau memiliki section yang tidak terhubung, maka pastikan untuk menghapus setiap nomor halaman pada tiap header/footer.
READ MORE - Cara Membuat dan Mengatur Posisi Nomor Halaman di Word 2007
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies